Sebelum Membahas materi sebenarnya
mari kita mempelajari sedikit tentang Paragraf
Pengertian Paragraf atau Alinea
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang
biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun
beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan
kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu
gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu
kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Dalam kenyataannya kadang-kadang
kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang
dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap
sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau
dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah.
Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang
komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan
wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boeh saja hanya terdiri dari
satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang
mewujudkan sebuah karangan.
Syarat Paragraf
Paragraf yang efektif harus
memenuhi dua syarat ,yaitu adanya kesatuan dan kepaduan.
1) Kesatuan paragraf
Sebuah paragraf dikatakan mempunyai
kesatuan jika seluruh kalimat dalam paragraf hanya membicarakan satu ide pokok
,satu topik / masalah. Jika dalam sebuah paragraf terdapat kalimat yang
menyimpang dari masalah yang sedang di bicarakan, berarti dalam paragraf itu
terdapat lebih dari satu ide atau masalah.
2) Kepaduan paragraf
Seperti halnya kalimat efektif ,
dalam paragraph ini juga dikenal istilah kepaduan atau koherensi. Kepaduan
paragraf akan terwujud jika aliran kalimat berjalan mulus dan lancer serta
logis. Untuk itu, cara repetisi, jasa kata ganti dan kata sambung, serta frasa penghubung
dapat dimanfaatkan.
Pengembangan Paragraf
Pengembangan paragraf sangat
berkaitan erat dengan posisi kalimat topik karena kalimat topiklah yang
mengandung inti permasalahan atau ide utama paragraf. Pengembangan paragraph
deduktif, misalnya, yang menempatkan ide/gagasan utama pada awal paragraf,
pasti berbeda dengan pengembangan paragraf induktif yang merupakan kebalikan
dari paragraf deduktif. Demikian juga dengan tipe paragraf yang lainnya.
Selain kalimat topik,
pengembangan paragraf berhubungan pula dengan fungsi paragraf yang akan
dikembangkan: sebagai paragraf pembuka, paragraf pengembang, atau paragraf
penutup. Fungsi tersebut akan mempengaruhi pemilihan metode pengembangan karena
misi ketiga paragraf tersebut dalam karangan saling berbeda .
Metode pengembangan paragraf
akan bergantung pada sifat informasi yang akan disampaikan,yaitu: persuasive,
argumentatif, naratif, deskriptif, dan eksposisi. Metode tersebut sudah pasti
digunakan untuk mengembangkan alinea argumentatif, misalnya akan berbeda dengan
naratif.
Setelah mempertimbangkan
factor tersebut barulah kita memilih salah satu metode pengembangan paragraf
yang dianggap paling tepat dan efektif. Diantara banyak metode pengembangan
paragraf yang terdapat di dalam buku – buku komposisi, disini diangkat enam
metode yang umum dipakai untuk mengembangkan alinea dalam penulisan karangan.
Metode yang dimaksud adalah : metode definisi, metode contoh, metode
sebab-akibat, metode umum khusus, dan metode klasifikasi.
Didalam mengarang, keenam
metode pengembangan paragraf tersebut dapat dipakai silih berganti sesuai
dengan keperluan mengarang si penulisnya.
1) Metode Definisi
Yang dimaksud dengan definisi
adalah usaha penulis untuk menerangkan pengertian/konsepistilah tertentu. Untuk
dapat merumuskan definisi yang jelas, penulis hendaknya memperhatikan
klasifikasi konsep dan penentuan cirri khas konsep tersebut. Satu hal yang
perlu diingat dalam membuat definisi, kita tidak boleh mengulang kata atau
istilah yang kita definisikan di dalam teks definisi itu
2) Metode Proses
Sebuah paragraf dikatakan
memakai metode proses apabila isi alinea menguraikan suatu proses. Proses ini
merupakan suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau
menghasilkan sesuatu. Bila urutan atau tahap – tahap kejadian berlangsung dalam
waktu yang berbeda, penulis harus menyusunnya secara runtut (kronologis).
Banyak sekali peristiwa atau kejadian yang prosesnya berbeda satu sama lainnya.
Proses kerja suatu mesin , misalnya, tentu berbeda sangat jauh dengan proses
peristiwa sejarah.
3) Metode Contoh
Dalam karangan ilmiah, contoh
dan ilustrsi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang
memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk paragraf.
4) Metode Sebab-Akibat
Metode sebab-akibat atau
akibat-sebab (kausalitas) dipakai untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat
yang ditimbulkannya, atau sebaliknya. Factor yang terpenting dalam metode
kausalitas ini adalah kejelasan dan kelogisan. Artinya, hubungan kejadian dan
penyebabnya harus terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan jalan pikiran
manusia. Metode kausalitas atau sebab-akibat umumnya tampil di tengah karangan
yang berisi pembahasan atau analisis. Sifat paragrafnya argumentative murni
atau dikombinasikan dengan deskriptif ata eksposisi.
5) Metode Umum-Khusus
Metode umum-khusnya dan
khusus-umum paling banyak dipakai untuk mengembangkan gagasan paragraf agar
tampak teratur. Bagi penulis pemula, belajar menyusun paragraf dengan metode
ini adalah yang paling disarankan. Pertimbangannya, di samping mengembangkan
urutan umum-khusus relative lebih gampang,juga karena model inilah yang paling
banyak dipakai dalam karangan ilmiah dan tulisan eksposisi seperti arikel dalam
media massa.
6) Metode Klasifikasi
Bila kita akan mengelompokan
benda-benda atau non benda yang memiliki persamaan ciri seperi sifat, bentuk,
ukuran, dan lain-lain, cara yang paling tepat adalah dengan metode klasifikasi.
Klsifikasi sebenarnya bukan khusu untuk persamaan factor tersebut di atas,
tetapi juga untuk perbedaan. Namun, pengelompokan tidak berhenti pada
inventarisasi persamaan dan perbedaan. Setelah dikelompokan, lalu dianalisis
untuk mendapatkan generalisasi, atau paling tidak untuk diperbandingkan atau
dipertentangkan satu sama lainnya.
Jenis Paragraf
Paragraf memiliki banyak
ragamnya. Untuk membedakan paragraf yang satu dari paragraf yang lain
berdasarkan kelompoknya,yaitu : jenis paragraf menurut posisi kalimat topiknya,
menurut sifat isinya, menurut fungsinya dalam karangan.
1) Jenis paragraf menurut posisi kalimat topiknya
Kalimat yang berisi gagasan
utama paragraf adalah kalimat topik. Karena berisi gagasan utama itulah
keberadaan kalmat topic dan letak posisinya dalam paragraf menjadi penting.
Posisi kalimat topik di dalam paragraf yang akan memberi warna sendiri
bagisebuah paragraf. Berdasarkan posisi kalimat topik, paragraf dapa dibedakan
atas empat macam, yaitu : paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf
deduktif-induktif, paragraf penuh kalimat topik.
A. Paragraf Deduktif
Adalah paragraf yang letak
kalimat pokoknya di tempat kan pada bagian awal paragraf ,yaitu paragraf yang
menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu menyusul uraian yang
terinci mengenai permasalahan atau gagasan paragraf (urutan umum-khusus).
Contoh paragraf deduktif :
" Olahraga akan membuat badan kita menjadi sehat
dan tidak mudah terserang penyakit. Fisik orang yang berolahraga dengan yang
jarang atau tidak pernah berolahraga sangat jelas berbeda. Contohnya jika kita
sering berolahraga fisik kita tidak mudah lelah, sedangkan yang jarang atau
tidak pernah berolahraga fisiknya akan cepat lelah dan mudah terserang
penyakit."
Contoh paragraf deduktif
" Orang yang sukses adalah orang yang mampu
menangkap sebuah peluang dan memanfaatkan peluang itu untuk meraih suatu
keberhasilan. Kemampuan membaca dan memanfaatkan peluang itulah yang menghantar
Rahayu S. Purnami, lulusan Farmasi Universitas Padjadjaran Bandung, sampai
kepada kesuksesan menjadi pengusaha salon keliling yang memberikan pelayanan
“door to door”.
B. Paragraf Induktif
Bila kalimat pokok
ditempatkan dipada akhir paragraf akan terbentuk paragraf induktif, yaitu
paragraf yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu,barulah diakhiri dengan
pokok pembicaraan.
Contohnya:
" Pak Sopian memiliki kebun kakao seluas 1
hektar. Tetangganya, Pak Gatot, juga memiliki kebun kakao seluas 1 hektar. Adik
Pak Gatot, Ali Bashya, malah memiliki kebun kakao yangt lebih luas daripada
kakaknya, yaitu 2,5 hektar. Tahun ini merupakan tahun ketiga bagi mereka
memanen kakao. Seperti mereka, dari 210 penduduk petani di Desa Sriwaylangsep,
175 kepala keluarga berkebun kakao. Maka, tidaklah heran apabila Desa
Sriwaylangsep tersebut dikenal dengan Desa Kakao.
Contoh paragraf induktif ."
" Yang menyebabkan banjir di Jakarta sangat jelas
disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri. Contohnya saja masih banyak
orang-orang yang buang sampah yang tidak pada tempatnya. Selain itu masyarakat
juga tidak peduli terhadap selokan di sekitarnya. Oleh sebab itu maka
seharusnya pemerintah setempat harus lebih mensosialisasikan bahaya banjir
kepada masyarakat. Supaya masyarakat dapat ikut serta dalam bersosialisasi
terhadap bahaya banjir. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa seluruh
masyarakat dan pemerintah setempat harus menggalakan supaya Jakarta bebas
banjir dengan cara membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan selokan di
sekitarnya."
C. Paragraf Deduktif-Induktif
Bila kalimat pokok di
tempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf, terbentuklah paragraf
deduktif-induktif. Kalimat pada akhir paragraf umumnya menjelaskan atau
menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal paragraf.
Contoh paragraf deduktif-induktif :
" Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesia
memerlukan rumah yang kuat,murah, dan sehat. Pihak dari pekerjaan umum sudah
lama menyelidiki bahan rumah yang murah, tetapi kuat. Tampaknya bahan perlit
yang diperoleh dari batuan gunung beapi sangat menarik perhatian para ahli.
Bahan ini tahan api dan air tanah. Usaha ini menunjukan bahwa pemerintah
berusaha membangun rumah yang kuat, murah dan sehat untuk memenuhi kebutuhan
rakyat."
D. Paragraf penuh kalimat topik
Seluruh kalimat yang
membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak satupun kalimat yang khusus
menjadi kalimat topik. Kondisi seperti itu dapat atau biasa terjadi akibat
sulitnya menentukan kalimat topic karena kalimat yang satu dan lainnya
sama-sama penting. Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian
bersifat dskriptif dan naratif terutama dalam karangan fiksi.
Contoh paragraf penuh kalimat topik :
" Pagi hari itu aku berolahraga di sekitar
lingkungan rumah. Dengan udara yang sejuk dan menyegarkan. Di sekitar
lingkungan rumah terdengar suara ayam berkokok yang menandakan pagi hari yang
sangat indah. Kuhirup udara pagi yang segar sepuas-puasku."
2) Jenis Paragraf Menurut Sifat Isinya
Isi sebuah paragraf dapat
bermacam-macam bergantung pada maksud penulisannya dan tuntutan korteks serta
sifat informasi yang akan disampaikan.Penyelarasan sifat isi paragraf dengan
isi karangan sebenarnya cukup beralasan karena pekerjaan menyusun paragraf
adalah pekerjaan mengarang juga.
Berdasarkan sifat isinya, alinea
dapat digolongkan atas lima macam,yaitu:
o Paragraf Persuasif : adalah
isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak
pembaca. Paragraf persuasif banyak dipakai dalam penulisan iklan,terutama
majalah dan Koran . Sedangkan paragraf argumentasi, deskripsi, daneksposisi
umumnya dipakai dalam karangan ilmiah seperti buku,skripsi makalah dan laporan.
Paragraf naratif sering dipakai untuk karangan fiksi seperti cerpen dan novel.
Contoh : “Marilah kita membuang sampah
pada tempatnya, agar lingkungan kita bebas dari banjir dan bebas dari penyakit
yang disebabkan oleh sampah – sampah yang di buang tidak pada tempatnya. Oleh
karena itu, perlu kesadaran pada diri kita masing – masing untuk membuang
sampah pada tempatnya.
o Paragraf argumentasi : adalah isi
paragraf membahas satu masalah dengan bukti_bukti alasan yang mendukung.
Contoh : “Menurut Ketua panitia, Derrys
Saputra, mujur merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh HMTK untuk
memilih ketua dan wakil HMTK yang baru. Bersamaan dengan berakhirnya masa
jabatan kepengurusan MHTK periode 2008 – 2009, maka sebagai penggantinya
dilakukan mujur untuk memilih ketua dan wakil HMTK yang baru untuk masa
kepengurusan 2009 – 20010.”
o Paragraf naratif : adalah isi
paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk data atau cerita.
Contoh : “ Pada game pertama, Kido yang
bermain dengan lutut kiri dibebat mendapat perlawanan ketat Chai/Liu hingga
skor imbang 16 – 16. pada posisi ini, Kido/Hendra yang lebih berpengalaman
dalam berbagai kejuaraan memperlihatkan keunggulan mereka.”
o Paragraf deskritif : adalah
paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa.
Contoh : “Kini hadir mesin cuci dengan
desain bunga chrysant yang terdiri dari beberapa pilihan warna, yaitu pink
elegan dan dark red untuk ukuran tabung 15 kg. Disamping itu, mesin cuci dengan
bukaan atas ini juga sudah dilengkapi dengan LED display dan tombol-tombol yang
dapat memudahkan penggunaan. Adanya fitur I-sensor juga akan memudahkan proses
mencuci”.
o Paragraf eksposisi : adalah
paragraf yang memaparkan sesuatu fakta atau kenyataan kejadian tertentu.
Contoh :“Rachmat Djoko Pradopo lahir 3
November 1939 di Klaten, Jawa Tengah. Tamat SD dan SMP (1955) di Klaten, SMA II
(1958) di Yogyakarta. Masuk Jurusan Sastra Indonesia Universitas Gadkah Mada,
tamat Sarjana Sastra tahun 1965. pada tahun 1978 Rachmat mengikuti penataran
sastra yang diselenggarakan oleh Pusat Bahasa Jakarta bersama ILDEP dan
terpilih untuk melanjutkan studi di Pascasarjana Rijkuniversiteit Leiden, Nederland,
tahun 1980 – 1981, di bawah bimbingan Prof. Dr. A. Teeuw”.
3) Jenis Paragraf Menurut Fungsinya dalam Karangan
Menurut fungsinya, paragraf
dapat dibedakan menjadi 3 , yaitu:
1) Paragraf Pembuka
Bertujuan mengutarakan suat
aspek pokok pembicaraan dalam karangan .
Sebagai bagian awal sebuah karangan, paragraf pembuka
harus di fungsikan untuk:
1. menghantar pokok pembicaraan
2. menarik minat pembaca
3. menyiapkan atau menata pikiran untuk mengetahui isi
seluruh karangan.
Setelah memiliki ke tiga
fungsi tersebut di atas dapat dikatakan paragraf pembuka memegang peranan yang
sangat penting dalam sebuah karangan. Paragraf pembuka harus disajikan dalam
bentuk yang menarik untuk pembaca. Untuk itu bentuk berikut ini dapat
dimanfaatkan sebagai bahan menulis paragraf pembuka,yaitu:
1. kutipan, peribahasa, anekdot
2. pentingnya pokok pembicaraan
3. pendapat atau pernyataan seseorang
4. uraian tentang pengalaman pribadi
5. uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan
6. sebuah pertanyaan.
2) Paragraf Pengembang
Bertujuan mengembangkan pokok
pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan dalam alinea
pembuka. Paragraf ini didalam karangan dapat difungsikan untuk:
1.mengemukakan inti persoalan
2. memberikan ilustrasi
3. menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf
berikutnya
4. meringkas paragraf sebelumnya
5. mempersiapkan dasar bagi simpulan.
3)Paragraf Penutup
Paragraf ini berisi simpulan
bagian karangan atau simpulan seluruh karangan. Paragraf ini sering merupakan
pernyataan kembali maksud penulis agar lebih jelas. Mengingat paragraf penutup
dimaksudkan untuk mengakhiri karangan. Penyajian harus memperhatikan hal
sebagai berikut :
1. sebagai bagian penutup,paragraf ini tidak boleh
terlslu psnjsng
2. isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau
simpulan akhir sebagai cerminan inti seluruh uraian
3. sebagai bagian yang paling akhir dibaca, disarankan
paragraf ini dpat menimbulkan kesan yang medalam bagi pembacanya
MENULIS GAGASAN DALAM BENTUK PARAGRAF
ARGUMENTASI
Pengertian
Paragraf
Paragraf adalah rangkaian kalimat yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan pokok pembahasan.
Unsur paragraph: gagasan utama, beberapa gagasan penjelas. Gagasan utama: gagasan yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraph. Gagasan penjelas: gagasan yang fungsinya. Menjelaskan gagasan utama. Gagasan penjelas umumnya dinyatakan oleh lebih dari satu kalimat.
a.
Syarat penyusunan paragraph:
kepaduan makna, kepaduan bentuk(kohesi).
b.
Jenis paragraph berdasarkan
tujuan:paragraph narasi, paragraph deskripsi, paragraph eksposisi, paragraph
argumentasi, paragraph persuasi.
Pengertian Paragraf Argumentasi
Paragraf Argumentasi adalah
jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan
disertai bukti dan fakta (benar-benar terjadi).
Dalam berargumentasi, unsur-unsur yang ada harus
diatur secara logis dengan bentuk penalaran tertentu. Bentuk penalaran yang ada
adalah penalaran induksi dan penalaran deduksi. Penalaran induksi adalah bentuk
penalaran yang bertolak dari pernyataan khusus kemudian menarik kesimpulan
secara lebih umum. Penalaran induktif tidak boleh membuat kesimpulan yang melebihi
kelayakan fakta sebagai pendukung. Penalaran deduksi adalah penalaran yang
bertolak dari pernyataan umum yang dipakai untuk mengamati pernyataan khusus
sebagai dasar mengambil kesimpulan.
Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.
Ciri-ciri Paragraf Argumentasi:
Menjelaskan
pendapat agar pembaca yakin.
Memerlukan
fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain.
Menggali
sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian.
Penutup
berisi kesimpulan.
Struktur Penulisan Argumentasi.
1.
Pendahuluan
Pendahuluan berisi latar belakang masalah dan permasalahan.
Pendahuluan berisi latar belakang masalah dan permasalahan.
2.
Isi
Isi karangan adalah keseluruhan uraian yang berusaha menjawab permasahan yang dikemukakan dalam pendahuluan. Uraian isi karangan berupa pernyataan, data, fakta, contoh, atau ilustrasi yang diambil dari pernyataan, pendapat umum, pendapat para ahli, hasil penelitian, kesimpulan yang dapat mengukuhkan bahwa pemecahan permasalahan itu harus demikian.
Isi karangan adalah keseluruhan uraian yang berusaha menjawab permasahan yang dikemukakan dalam pendahuluan. Uraian isi karangan berupa pernyataan, data, fakta, contoh, atau ilustrasi yang diambil dari pernyataan, pendapat umum, pendapat para ahli, hasil penelitian, kesimpulan yang dapat mengukuhkan bahwa pemecahan permasalahan itu harus demikian.
3.
Penutup
Penutup berupa
ikhtisar atau kesimpulan. Adapun langkah-langkah dalam menulis argumentasi
adalah sebagai berikut:
memilih
topik karangan,
mengumpulkan
bahan,
menyusun
kerangka karangan,
mengembangkan
pendahuluan,
mengembangkan
isi karangan,
membuat
penutup karangan.
Cara Menulis Paragraf Argumentasi
Tahap
Perencanaan
Untuk esai argumen untuk menjadi efektif, harus mengandung unsur tertentu. Untuk alasan ini, Anda harus mengambil beberapa menit untuk merencanakan sebelum Anda melompat ke dalam menulis esai argumen.
Untuk esai argumen untuk menjadi efektif, harus mengandung unsur tertentu. Untuk alasan ini, Anda harus mengambil beberapa menit untuk merencanakan sebelum Anda melompat ke dalam menulis esai argumen.
Cari Topik
Baik
Untuk menemukan topik yang baik
untuk sebuah esai argumen Anda harus mempertimbangkan beberapa isu yang akan
memiliki dua titik pandang yang bertentangan atau kesimpulan yang sangat
berbeda. Ketika Anda memeriksa daftar topik anda harus menemukan satu yang
benar-benar percikan minat Anda.
Sementara minat yang kuat dalam topik adalah penting, itu tidak cukup. Berikutnya Anda harus mempertimbangkan apa posisi Anda dapat membuat cadangan dengan alasan. Itu salah satu hal untuk memiliki keyakinan yang kuat, tetapi ketika membentuk sebuah argumen anda harus menjelaskan mengapa keyakinan Anda adalah wajar dan logis.
Ketika Anda menjelajahi topik, membuat daftar mental poin yang Anda dapat digunakan sebagai bukti untuk atau terhadap masalah.
Sementara minat yang kuat dalam topik adalah penting, itu tidak cukup. Berikutnya Anda harus mempertimbangkan apa posisi Anda dapat membuat cadangan dengan alasan. Itu salah satu hal untuk memiliki keyakinan yang kuat, tetapi ketika membentuk sebuah argumen anda harus menjelaskan mengapa keyakinan Anda adalah wajar dan logis.
Ketika Anda menjelajahi topik, membuat daftar mental poin yang Anda dapat digunakan sebagai bukti untuk atau terhadap masalah.
Pertimbangkan
Kedua Sisi Topik Anda dan Ambil Posisi
Setelah memilih topik anda merasa kuat tentang, Anda harus membuat daftar poin untuk kedua sisi argumen dan memilih sisi. Salah satu tujuan pertama Anda dalam esai Anda akan menampilkan kedua sisi masalah Anda dengan penilaian masing-masing. Tentu saja, Anda akan menyimpulkan bahwa satu sisi (sisi Anda) adalah kesimpulan yang terbaik.
Pada tahap perencanaan Anda akan perlu untuk mempertimbangkan argumen yang kuat untuk sisi "lain". Kemudian Anda akan menembak mereka turun!
Setelah memilih topik anda merasa kuat tentang, Anda harus membuat daftar poin untuk kedua sisi argumen dan memilih sisi. Salah satu tujuan pertama Anda dalam esai Anda akan menampilkan kedua sisi masalah Anda dengan penilaian masing-masing. Tentu saja, Anda akan menyimpulkan bahwa satu sisi (sisi Anda) adalah kesimpulan yang terbaik.
Pada tahap perencanaan Anda akan perlu untuk mempertimbangkan argumen yang kuat untuk sisi "lain". Kemudian Anda akan menembak mereka turun!
Kumpulkan
Bukti
Ketika kita berpikir tentang argumen kita mungkin gambaran dua orang berwajah merah berbicara cukup keras dan membuat gerakan dramatis. Tapi itu karena face-to-face argumen sering menjadi emosional. Bahkan, tindakan berdebat melibatkan menyediakan bukti untuk mendukung klaim Anda, dengan atau tanpa emosi.
Dalam sebuah esai argumen anda harus memberikan bukti tanpa memberikan terlalu banyak drama. Anda akan mempelajari dua sisi dari sebuah topik (singkat) dan memberikan bukti seperti mengapa satu sisi atau posisi adalah yang terbaik.
Menulis
Tahap
Setelah Anda telah memberi diri Anda landasan yang kuat untuk bekerja dengan, Anda bisa mulai kerajinan esai Anda. Esai Argumen harus mengandung tiga bagian: pengantar, tubuh, dan kesimpulan. Panjang bagian-bagian (jumlah paragraf) akan bervariasi, tergantung pada panjang tugas esai Anda.
Setelah Anda telah memberi diri Anda landasan yang kuat untuk bekerja dengan, Anda bisa mulai kerajinan esai Anda. Esai Argumen harus mengandung tiga bagian: pengantar, tubuh, dan kesimpulan. Panjang bagian-bagian (jumlah paragraf) akan bervariasi, tergantung pada panjang tugas esai Anda.
Beberapa Contoh Kalimat Argumentasi dan penalaran
Flu Babi Tewaskan Hampir
16 Ribu Orang
JENEWA – Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan angka
kematian akibat flu babi di seluruh dunia sudah mendekati angka 16 ribu jiwa.
“Sejak pertama kali ditemukan pada 2009 hingga 14 Februari 2010, lebih
dari 212 negara telah melaporkan epidemi flu H1N1. Laporan ini termasuk korban
tewas akibat H1N1 yang mencapai 15,921 orang,” demikian isi pernyataan WHO yang
dikutip AFP, Minggu (21/2/2010).
Angka kematian tersebut dicatat sejak virus H1N1 pertama kali ditemukan
di Meksiko dan Amerika Serikat, pada April 2009. Sejak saat itu korban akibat
virus mematikan ini sudah berkembang 629 kali.
Beberapa negara di Afrika Barat terus mencatatkan penambahan korban.
Namun WHO menyimpulkan jika tidak ada cukup bukti jika kasus flu babi di Afrika
Barat menyebar luas di wilayah pedalaman.
“Di wilayah bertemperatur tinggi seperti wilayah utara bumi, secara
keseluruhan pandemi flu mematikan ini, menurun. Hal itu juga terjadi di
beberapa negara yang menjadi wilayah kantong pandemi tersebut,” ungkap WHO
Keterangan
Penalaran :
Sejak pertama kali ditemukan pada
2009 hingga 14 Februari 2010, lebih dari 212 negara telah melaporkan epidemi
flu H1N1
Angka kematian tersebut dicatat
sejak virus H1N1 pertama kali ditemukan di Meksiko dan Amerika Serikat, pada
April 2009
Argumentasi :
Di wilayah bertemperatur tinggi
seperti wilayah utara bumi, secara keseluruhan pandemi flu mematikan ini,
menurun. Hal itu juga terjadi di beberapa negara yang menjadi wilayah kantong
pandemi tersebut,” ungkap WHO
UE Pertimbangkan
Beri USD34 M untuk Utang Yunani
BERLIN – Uni Eropa dikabarkan dapat memberikan bantuan dana
untuk utang bersyarat Yunani hingga 25 miliar euro atau setara USD34 miliar.
Dilansir dari AFP, Minggu (21/2/2010), jumlah
masing-masing negara yang memberikan kontribusi utang tersebut akan dihitung
sesuai dengan posisi mereka di Bank Sentral Eropa.
Oleh karena itu Jerman akan memberikan kontribusi hampir 20 persen dari
paket bantuan potensial, setara dengan hingga lima miliar euro, yang akan
dibuat pada bagian kredit dan jaminan.
Seperti diketahui, para pemimpin Eropa telah berjanji sebagai
solidaritas mereka untuk membantu Yunani, yang memiliki total utang
diperkirakan mencapai sekira 300 miliar euro. Kendati demikian pihak Uni Eropa
belum mengumumkan apapun mengenai bantuan keuangan yang konkret.
Uni Eropa sendiri telah mengkonfirmasi serangkaian langkah-langkah
untuk menempatkan bantuan atas utang Yunani di bawah anggaran pengawasan yang
baru.
Yunani berkomitmen untuk mengurangi defisit publik sebesar 12,7 persen
dari produk domestik bruto sebanyak empat persen selama 2010. Adapun batas dari
negara-negara tunggal di zona mata uang Euro akan dikenakan sebesar tiga
persen. Athena juga telah mengumumkan program tabungan utama yang akan
dikontrol oleh Komisi Eropa.(ade).
Keterangan
Penalaran :
Dilansir dari AFP, Minggu (21/2/2010), jumlah
masing-masing negara yang memberikan kontribusi utang tersebut akan dihitung
sesuai dengan posisi mereka di Bank Sentral Eropa
Argumentasi :
Adapun batas dari negara-negara tunggal di zona mata uang Euro akan
dikenakan sebesar tiga persen. Athena juga telah mengumumkan program tabungan
utama yang akan dikontrol oleh Komisi Eropa
300 Tewas selama Perayaan
Imlek
HANOI – Angka kecelakaan saat perayaan Hari Raya Imlek di
Vietnam cukup mencengangkan. Selama perayaan, sekira 300 orang tewas akibat
kecelakaan kendaraan bermotor.
Menurut media setempat, kecelakaan tersebut sebagian besar berkaitan
dengan tingkah pengemudi yang mengkonsumsi minuman beralkohol saat mengemudi.
Angka kematian ini dicatat sejak awal liburan perayaan Imlek, yaitu 13
Februari.
Lebih dikenal dengan Tet, Hari Raya Imlek yang jatuh pada 14 Februari
itu merupakan perayaan paling penting bagi rakyat Vietnam. Warga Vietnam
melakukan perjalanan darat untuk mengunjungi sanak saudara mereka. Demikian
diberitakan AFP, Minggu (21/2/2010).
Tidak hanya 300 orang tewas, sekira 400 lainnya juga dilaporkan
menderita luka-luka. Data yang dikumpulkan pihak kepolisian selama sepekan ini,
menunjukkan hampir seluruh korban terdeteksi alkohol di darah mereka.
Pada perayaan tahun lalu, 50 orang tewas setiap harinya selama lima
hari perayaan akibat kecelakaan.
Tak heran jika pada 2007 Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan
angka kematian akibat kecelakaan di Vietnam sebagai sebuah ‘epidemi’.
Keterangan
Penalaran :
Angka kecelakaan saat perayaan Hari Raya Imlek di Vietnam cukup
mencengangkan. Selama perayaan, sekira 300 orang tewas akibat kecelakaan
kendaraan bermotor.
Hari Raya Imlek yang jatuh pada 14 Februari itu merupakan perayaan
paling penting bagi rakyat Vietnam. Warga Vietnam melakukan perjalanan darat
untuk mengunjungi sanak saudara mereka. Demikian diberitakan AFP,
Minggu (21/2/2010)
Argumentasi :
Menurut media setempat, kecelakaan tersebut sebagian besar berkaitan
dengan tingkah pengemudi yang mengkonsumsi minuman beralkohol saat mengemudi.
Angka kematian ini dicatat sejak awal liburan perayaan Imlek, yaitu 13 Februari
Menara Masjid Tua di
Maroko Roboh Saat Shalat Jumat
Meknes, Sabtu – Menara masjid tua Lalla Khenata di kota tua
Bab el Berdieyinne, Meknes, Maroko, roboh menewaskan 41 orang dan melukai 76
jemaah lainnya, kata pejabat setempat, Sabtu (20/2). Jumlah korban mungkin
bertambah karena puing menara belum semuanya dibersihkan.
Pejabat
tersebut mengatakan, menara masjid dari abad ke-18 itu roboh pada saat sekitar
300 anggota jemaah tengah melakukan shalat Jumat (19/2). Sampai hari Sabtu regu
penyelamat terus membersihkan puing mencari kemungkinan masih adanya korban
yang tertimbun.
Warga
dan pejabat menjelaskan, dalam beberapa hari hingga Jumat itu, hujan deras terus
mengguyur kota. Mereka menduga menara roboh akibat rapuhnya tanah tempat menara
berdiri, yang terus diguyur hujan deras sepekan ini. Hujan terus-menerus
tersebut juga menyebabkan banjir di berbagai wilayah Maroko, baik di utara
maupun di selatan. Banyak pula jalan yang rusak.
Hingga
hari Sabtu diperkirakan masih ada korban di bawah timbunan puing menara yang
belum selesai dibersihkan. Tayangan televisi menunjukkan, ratusan anggota
jemaah memenuhi lorong masjid, mengais puing-puing dengan tangan telanjang,
untuk membersihkan masjid dan mencari korban selamat. Regu penyelamat juga
menggunakan tangan kosong atau sekop. Mereka membentuk rantai manusia untuk
memindahkan dan membersihkan puing.
Menurut
seorang pejabat, selain dipenuhi jemaah yang tengah mengikuti shalat Jumat,
saat itu juga sedang ada shalat jenazah. ”Selain shalat Jumat, jemaah juga
sedang mendoakan jenazah yang terbaring di dalam masjid,” kata pejabat itu.
Kementerian
Dalam Negeri Maroko pada awalnya mengatakan, jumlah korban tewas 11 orang dalam
musibah yang terjadi pukul 12.45 GMT itu. Ternyata jumlah korban, baik yang
tewas maupun terluka, terus meningkat. Hingga Sabtu siang korban tewas telah
mencapai 41 orang dan 76 orang cedera.
Kepala
pertahanan sipil lokal, Alaoui Ismaili, mengatakan, operasi penyelamatan
berjalan lambat karena masjid itu terletak di kawasan kota tua dengan
jalan-jalan sempit. Selain itu, lokasi masjid itu kini dikepung tembok-tembok
tinggi. Petugas penyelamat hanya bisa menggunakan tenaga manusia karena alat
berat tidak bisa masuk ke lokasi musibah
Keterangan
Penalaran :
Meknes, Sabtu – Menara masjid tua Lalla Khenata di kota tua Bab el
Berdieyinne, Meknes, Maroko, roboh menewaskan 41 orang dan melukai 76 jemaah
lainnya, kata pejabat setempat, Sabtu (20/2)
Argumentasi :
Pejabat tersebut mengatakan, menara masjid dari abad ke-18 itu roboh
pada saat sekitar 300 anggota jemaah tengah melakukan shalat Jumat (19/2)
Efek Makan Mie Bagi Kesehatan
Mie instan belum dapat dianggap sebagai makanan penuh
(wholesome food) karena belum mencukupi kebutuhan gizi yang seimbang bagi
tubuh. Mie yang terbuat dari terigu mengandung karbohidrat dalam jumlah besar,
tetapi kandungan protein, vitamin, dan mineralnya hanya sedikit. Pemenuhan
kebutuhan gizi mie instan dapat diperoleh jika ada penambahan sayuran dan
sumber protein. Jenis sayuran yang dapat ditambahkan adalah wortel, sawi,
tomat, kol, atau tauge. Sumber proteinnya dapat berupa telur, daging, ikan,
tempe, atau tahu. Satu takaran saji mi instan yang
berjumlah 80 gram dapat menyumbangkan energi sebesar 400 kkal, yaitu sekitar
20% dari total kebutuhan energi harian (2.000 kkal). Energi yang disumbangkan
dari minyak berjumlah sekitar 170-200 kkal. Hal lain yang kurang disadari
adalah kandungan minyak dalam mie instan yang dapat mencapai 30% dari bobot
kering. Hal tersebut perlu diwaspadai bagi penderita obesitas atau mereka yang
sedang menjalani program penurunan berat badan.
MENULIS PARAGRAF PERSUASI
PENGERTIAN PARAGRAF PERSUASI
Paragraf Persuasif adalah tulisan yang
berisi himbauan atau ajakan kepada orang lain untuk melakukan sesuatu seperti
yang diharapkan oleh penulisnya. Agar hal yang disampaikan itu dapat
mempengaruhi orang lain, tulisan harus disertai penjelasan dan fakta-fakta. Atau
dengan kata lain suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau
berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat
tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta.
Penjelasan paragraf persuasi sebagai berikut.
- Bertujuan memengaruhi pembaca untuk melakukan
tindakan sesuai yang diharapkan penulisnya.
- Teks
yang mengandung persuasi biasanya menggunakan segala upaya yang
memungkinkan pembaca terpengaruh.
- Kadang-kadang
menggunakan alasan yang tidak rasional.
- Paragraf
persuasi biasanya terdapat dalam iklan atau dalam tips-tips tertentu.
5.
Dalam iklan, karangan persuasi ini
disebut juga persuasif-provokatif.
Ciri-ciri
paragraf persuasi:
Persuasi
bertolak dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
Harus
menimbulkan kepercayaan para pembacanya.
Persuasi
harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara
penulis dengan pembaca.
Persuasi
sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya
kesepakatan pendapatnya tercapai.
Persuasi
memerlukan fakta dan data.
Pendekatan Paragraf Persuasi
Pendekatan
yang dipakai dalam persuasi adalah pendekatan emotif yang
berusaha
membangkitkan dan merangsang emosi.
Contoh :
1.
Propaganda kelompok / golongan,
kampanye
Tujuannya agar masyarakat mendukung
partai, kelompok atau golongan
tersebut.
2.
Iklan dalam media massa,lebaran, dsb
Tujuannya agar pembaca atau siapapun
yang melihat iklan tersebut
membeli barang atau menggunakan jasa
tersebut.
Berikut ini langkah-langkah yang dapat ditempuh
dalam pembuatan paragraf persuasif.
A. Menentukan
Topik dan Tujuan Dalam Paragraf Persuasif
Dalam
paragraf persuasif, tujuan penulis dapat dikemukakan secara langsung. Misalnya,
topik yang dibuat oleh penulis adalah “Menghidari pengaruh buruk nakotika dan
obat-obatan terlarang lainnya”. Tujuan penulisan yang dapat dirumuskan adalah
meyakinkan pembaca bahwa narkotika dan obat-obat terlarang lain merupakan
pembunuh berdarah dingin yang secara perlahan membawa pecandunya ke liang
lahat.
B. Membuat
kerangka Karangan Paragraf Persuasif
Agar susunan tulisan persuasif itu sistematis dan logis, kerangka tulisan perlu mendapat perhatian dalam perumusannya.
Agar susunan tulisan persuasif itu sistematis dan logis, kerangka tulisan perlu mendapat perhatian dalam perumusannya.
Susunan
pembahasan yang tepat untuk paragraf persuasif adalah susunan logis dengan
urutan sebab akibat. Dengan pembahasan seperti ini, pembaca langsung dihadapkan
pada masalah yang sedang dibahas.
Contoh
kerangka tulisan persuasif dengan topik “Menghilangkan pengaruh buruk narkotika
dan obat-obat terlarang lain” ialah sebagai berikut.
Kerangka Tulisan
Persuasif
1.
Hakikat Narkotika dan
Obat-obat Terlarang
1.1.
Pengertian narkotika dan obat-obat terlarang
1.2.Jenis
narkotika, bentuk, dan harga
1.3.Efek
masing-masing jenis narkotika bagi tubuh
2.
Latar Belakang Pecandu
Narkotika
2.1.Frustasi
2.2.Broken
home
2.3.Ingin
disebut modern
2.4.Sebab-sebab
lain
3.
Pengaruh yang
Ditimbulkan oleh Narkotika
3.1.Pengaruh
narkotika terhadap kondisi fisik dan kejiwaan pecandu
3.2.Pengaruh
narkotika terhadap masa depan pecandu
3.3.Pengaruh
narkotika terhadap masyarakat
4.
Cara Penanggulangan
yang Mungkin Dilakukan
4.1.Menghilangkan
hal-hal yang menjadi penyebab terjerumusnya seseorang ke dalam dunia narkotika
4.2.Meningkatkan
kerja sama antara orang tua-gurukepolisian dalam memberantas narkotika
C. Mengumpulkan Bahan Untuk
Paragraf Persuasif
Bahan
dapat diperoleh melalui kegiatan pengamatan, wawancara, dan penyebaran angket
kepada responden.
Pada
saat mengumpulkan bahan, kita dapat membuat catatan, baik kutipan langsung
maupun tidak langsung, yang nantinya dapat dijadikan sebagai barang bukti
.
Contoh.
Peneliti mengungkapkan bahwa sebab-sebab seseorang dapat terjerumus ke dalam dunia narkotika: 45% broken home, 20% frustasi, 17% ingin disebut modern, dan sisanya karena sebab lain.
Contoh.
Peneliti mengungkapkan bahwa sebab-sebab seseorang dapat terjerumus ke dalam dunia narkotika: 45% broken home, 20% frustasi, 17% ingin disebut modern, dan sisanya karena sebab lain.
Artinya:
Data tersebut diperoleh dari buku karangan Sukartono yang diterbitkan pada tahun 1987, halaman 45.
Data tersebut diperoleh dari buku karangan Sukartono yang diterbitkan pada tahun 1987, halaman 45.
D. Menarik Kesimpulan dari Paragraf
Persuasif
Penarikan
kesimpulan dalam suatu karangan persuasi harus kitalakukan dengan benar agar
tujuan kita tercapai. Suatu kesimpulan dapat dibuat apabila data yang diperoleh
telah dianalisis. Penarikan kesimpulan dapat dilakukan dengan cara induksi atau
deduksi.
Contoh:
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di beberapa kota besar di Jawa Barat dapat dikemukakan ciri-ciri seorang pecandu narkoba adalah ....
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di beberapa kota besar di Jawa Barat dapat dikemukakan ciri-ciri seorang pecandu narkoba adalah ....
E. Penutup Paragraf Persuasif
Pada bagian ini penulis mengajak pembaca untuk waspada dan hati-hati agar tidak terjerumus ke dalam dunia narkotika dan menjauhi narkotika yang berbahaya bagi kesehatan fisik dan jiwa.
Beberapa Contoh Paragraf Persuasif
Paragraf
Persuasif pertama :
Kita semua mengetahui bahawa
kondisi lingkungan Kota Jakarta sudah sangat memprihatinkan. Banyak sekali
sungai yang kotor akibat pembuangan limbah yang tidak teratur serta pencemaran
udara akibat asap kendaraan bermotor yang semakin banyak. Ini semua dapat
menyebabkan gangguan bagi makhluk hidup di Kota Jakarta, temasuk manusia.
Pernapasan kita dapat terganggu dan keindahan Kota Jakarta tercemar. Oleh
karena itu, alangkah baiknya jika kita sebagai penduduk Kota Jakarta berusaha
untuk melestarikan lingkungan kota ini dengan berbagai macam usaha. Di
antaranya adalah dengan penghijauan, pembuatan taman kota, dan pelarangan
membuang sampah di sembarang tempat. Ini semua dapat mengendalikan keindahan
Kota Jakarta.
Paragraf
Persuasif kedua :
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam
nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan
keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan
manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa
dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus
mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian,
kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
Paragraf
Persuasif ketiga :
“Penggunaan
pestisida dan pupuk kimia untuk tanaman dalam jangka waktu
lama tidak lagi menyuburkan tanaman dan memberantas hama. Pestisida
justru dapat mencemari lingkungan dan menjadikan tanah lebih keras sehingga
perlu pengolahan dengan biaya yang tinggi. Oleh sebab itu, hindarilah
penggunaan pestisida secara berlebihan.”
lama tidak lagi menyuburkan tanaman dan memberantas hama. Pestisida
justru dapat mencemari lingkungan dan menjadikan tanah lebih keras sehingga
perlu pengolahan dengan biaya yang tinggi. Oleh sebab itu, hindarilah
penggunaan pestisida secara berlebihan.”
Kalimat terakhir merupakan kalimat
persuasif. Kalimat ini dimunculkan setelah
penulis mengemukakan penjelasan yang meyakinkan dalam kalimat-kalimat
sebelumnya (yang dicetak miring) , kemudian mengajak pembaca untuk
menghindari penggunaan pestisida secara berlebihan.
penulis mengemukakan penjelasan yang meyakinkan dalam kalimat-kalimat
sebelumnya (yang dicetak miring) , kemudian mengajak pembaca untuk
menghindari penggunaan pestisida secara berlebihan.
Paragraf
Persuasif keempat :
Sistem pendidikan di Indonesia yang
dikembangkan sekarang ini masih belum memenuhi harapan. Hal ini dapat terlihat
dari keterampilan membaca siswa kelas IV SD di Indonesia yang berada pada
peringkat terendah di Asia Timur setelah Philipina, Thailand, Singapura, dan
Hongkong. Selain itu,berdasarkan penelitian, rata-rata nilai tes siswa SD kelas
VI untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA dari tahun ke
tahun semakin menurun. Anak-anak di Indonesia hanya dapat menguasai 30% materi
bacaan. Kenyataan ini
disajikan bukan untuk mencari kesalahan penentu kebijakan, pelaksana
pendidikan, dan keadaan yang sedang melanda bangsa, tapi semata-mata agar
kita menyadari sistem pendidikan kita mengalami krisis. Oleh karena itu,semua pihak perlu menyelamatkan generasi mendatang. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem pendidikan nasional.
disajikan bukan untuk mencari kesalahan penentu kebijakan, pelaksana
pendidikan, dan keadaan yang sedang melanda bangsa, tapi semata-mata agar
kita menyadari sistem pendidikan kita mengalami krisis. Oleh karena itu,semua pihak perlu menyelamatkan generasi mendatang. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem pendidikan nasional.
Paragraf
Persuasif kelima :
Pada
awal tahun 2009 bencanabanjir telah merebak ke wilayah-wilayah yah ada di
Indonesia. Banyah masyarakat yang menjadi korban banjir. Hai itu tidak lepas
dari ulah manusia itu sendiri. Mulai dari menebang pohon secara liar,
penambangan batu bara yang tidak sesuai dengan prosedur, sampai membuang sampah
sembarangan. Memang membuang sampah sembarangan dianggap hal yang biasa,
Padahal akibat yang ditimbulkan dari membuang sampah sembarangan yang sedikit
demi sedikit itu dilakukan akan berdampak buruk pada kehidupan makhluk hidup
khususnya di Indonesia.
Banjir yang tengah melanda Indonesia sering memakan korban jiwa yang tidak sedikit. Oleh karena itu agar kejadian itu tidak terulang terus menerus, kita sebagai manusia yang hidup di muka bumi dan telah diberikan kekayaan alam yang melimpah seharusnya berterima kasih dengan menjaga ataupun melestarikannya.
Mulai dari sekarang kita harus membenahi lingkungan kita, mulai mencegah banjir dengan hal yang terkecil misalnya, membuang sampah pada tempatnya. Walaupun cara itu terkesan tidak membantu sama sekali tetapi dengan cara itu pula kita dapat mengurangi korban jiwa yang disebabkan pleh banjir.
Banjir yang tengah melanda Indonesia sering memakan korban jiwa yang tidak sedikit. Oleh karena itu agar kejadian itu tidak terulang terus menerus, kita sebagai manusia yang hidup di muka bumi dan telah diberikan kekayaan alam yang melimpah seharusnya berterima kasih dengan menjaga ataupun melestarikannya.
Mulai dari sekarang kita harus membenahi lingkungan kita, mulai mencegah banjir dengan hal yang terkecil misalnya, membuang sampah pada tempatnya. Walaupun cara itu terkesan tidak membantu sama sekali tetapi dengan cara itu pula kita dapat mengurangi korban jiwa yang disebabkan pleh banjir.
MENULIS HASIL WAWANCARA
A.
Pengertian
Beberapa
pengertian dari Wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik
pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data.
Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog ( tanya jawab) secara lisan, baik
langsung maupun tidak langsung.
Wawancara adalah salah satu metode untuk
mendapatkan data anak atau orang tua dengan mengadakan hubungan secara langsung
dengan informan/face to face relation.
Wawancara adalah alat untuk memperoleh
data atau fakta atau informasi dari seorang murid secara lisan.
Wawancara informatif adalah suatu
alat untuk memperoleh fakta/data informasi
dari
murid secara lisan . Dengan tujuan mendapatkan data yang diperlukan untuk
bimbingan.
B.
Tujuan wawancara.
Ada
berbagai tujuan yang dapat dicapai dalam wawancara yaitu :
1. Menciptakan
hubungan baik diantara dua pihak yang terlibat ( subyek wawancara dan
pewawancara ). Pertemuan itu harus bebas dari segala kecemasan dan ketakutan sehingga
memungkinkan subyek wawancara menyatakan sikap dan perasaan dengan bebas, tanpa
mekanisme pertahanan diri yang kadang-kadang menghambat pernyataannya.
2. Meredakan
ketegangan yang terdapat dalam subyek wawancara. Oleh karena subyek wawancara
pada umumnya membawa berbagai ketegangan emosi ke dalam pertemuan dalam
wawancara itu, maka kedua belah pihak harus berusaha meredakan ketegangan di
dalam dirinya.
3. Menyediakan
informasi yang dibutuhkan. Dalam wawancara kedua belah pihak akan mendapat
kesempatan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkannya.
4. Mendorong
kearah pemahaman diri pada pihak subyek wawancara. Hampir semua subyek
wawancara menginginkan pemahaman diri yang lebih baik, dan pada dasarnya memiliki
kesanggupan dan bakat yang seringkali tidak dapat berkembang dengan sempurna .
Dengan wawancara subyek wawancara akan lebih memahami dirinya.
5. Mendorong
ke arah penyusunan kegiatan yang konstruktif pada subyek wawancara.
C.
Macam-macam Wawancara.
Ada bermacam-macam jenis wawancara
sesuai dengan tujuannya ataupun sifatsifat yang lain yang ada dalam wawancara,
seperti jumlah orang yang diwawancarai dan menurut peranan yang dimainkan.
1.
Menurut tujuannya, wawancara dapat dibedakan menjadi :
a. The
employment interview, yaitu interview yang
ditujukan untuk mendapatkan gambaran sampai mana sifat-sifat yang dipunyai oleh
seseorang terhadap kreteria yang diminta oleh suatu employment.
b. Informational
interview, yaitu interview yang ditujukan
untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
c. Administrative
interview, yaitu interview yang dijalankan
untuk keperluan administrasi, misalnya untuk kesejahteraan organisasi, untuk
mendapatkan perubahan-perubahan di dalam tindakannya ( change in behavior )
d. Counseling
interview, yaitu interview yang dijalankan
untuk keperluan konseling. Interview ini khas dipergunakan dalam proses
konseling.
2.
Menurut jumlah orang yang diinterview, wawancara dapat dibedakan menjadi :
a. Interview
perorangan ( individu ), yaitu wawancara yang
dilakukan secara perseorangan, yang menyangkut masalah-masalah pribadi yang
dialami oleh subyek wawancara. Misalnya : wawancara antara seorang klien dengan
seorang petugas bimbingan.
b. Interview
kelompok, yaitu wawancara yang dilakukan secara
kelompok (lebih dari satu orang), Misalnya : antara petugas bimbingan dengan
seluruh siswa kelas II.
3.
Menurut peranan yang dimainkan, wawancara dapat dibedakan menjadi :
a. The
non directive interview, yaitu interview yang
kurang terpimpin dan kuarang mendasarkan atas pedoman-pedoman tertentu.
Biasanya digunakan dalam proses konseling.
b. The
focused interview, yaitu interview yang ditujukan
kepada orang-orang tertentu yang mempunyai hubungan dengan obyek-obyek yang
diselidiki. The repeated interview, yaitu interview yang berulang.
Interview ini terutama digunakan untuk mencoba mengikuti perkembangan yang
tertentu terutama proses sosial.
4.
Berdasarkan sifatnya, wawancara dibedakan menjadi :
a. Wawancara
langsung, yaitu wawancara yang dilakukan dengan seseorang untuk memperoleh
keterangan mengenai orang tersebut.
b. Wawancara
tidak langsung, yaitu wawancara yang dilakukan dengan seseorang untuk
memperoleh keterangan mengenai orang lain.
c. Wawancara
insidentil, yaitu wawancara yang dilakukan sewaktu-waktu bila dianggap perlu.
d. Wawancara
berencana, yaitu wawancara yang dilakukan secara berencana pada waktu yang
telah ditetapkan.
D.
Bagian-bagian Wawancara.
Dalam wawancara terdapat bagian-bagian
tertentu yang dapat dipandang sebagai
bagian-bagian
dari wawancara :
1. Permulaan
atau Pendahuluan wawancara.
Pada bagian ini terutama ditujukan
untuk mendapatkan hubungan yang baik (dalam mengadakan kontak pertama ) antara interviewer
dengan interviewee dan biasanya diisi dengan menyampaikan maksud dan
tujuan dari interview itu. Peranan bagian ini penting, karena dengan mengadakan
kontak yang pertama ini akan memberikan gambaran tentang jalannya interview
selanjutnya. Kalau telah terjadi hubungan yang baik dan timbul perasaan saling
mempercayai, maka hal ini telah merupakan sumbangan yang besar artinya dalam
perkembangan interview selanjutnya.
2. Inti
Interview.
Bagian ini merupakan bagian di mana
maksud serta tujuan interview harus dapat dicapai . Bila maksud dari interview
untuk mengumpulkan data tentang latar belakang sosial, maka pada bagian ini
maksud itu harus bisa dicapai.
3. Akhir
Interview
Bagian ini merupakan bagian di mana
interview mulai berakhir. Interview dapat ditutup dengan mengadakan penyimpulan
tentang apa yang telah dibicarakan (misalnya : dalam konseling interview ).
Kadang-kadang interview ditutup dengan menentukan waktu kapan interview itu
akan dilanjutkan lagi, bila masih dibutuhkan mengadakan interview lagi.
E.
Langkah-langkah Wawancara
Pedoman/petunjuk
wawancara secara garis besar, sebagai berikut :
1. Persiapan.
a. Menentukan tujuan.
b. Menetapkan bentuk pertanyaan (
pertanyaan bebas atau terpimpin ).
c. Menetapkan responden yang
diperkirakan sebagai sumber informasi.
d. Menetapkan jumlah responden yang
akan diwawancarai
e. Menetapkan jadwal pelaksanaan
wawancara
f. Mengadakan hubungan dengan
responden.
2. Pelaksanaan
a. Memilih pertanyaan-pertanyaan
yang benar-benar terarah dan dibutuhkan dalam rangka mengumpulkan informasi.
b. Mengadakan wawancara.
3. Penutup.
a. Menyusun laporan wawancara
secara sistematis
b. Mengadakan evaluasi tentang
pelaksanaan wawancara
c. Mengadakan diskusi tentang
hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan
wawancara
itu.
F.
Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Wawancara.
Agar wawancara dapat mencapai hasil yang
baik perlu adanya beberapa hal yang
harus
diperhatikan dalam mengadakan wawancara :
1. Orang
yang akan mengadakan wawancara harus mempunyai latar belakang tentang apa yang
akan ditanyakan, karena yang akan ditanyakan perlu dipersiapkan dengan sebaik-baiknya,
agar wawancara dapat berlangsung dengan lancar, sistematis, dan teratur.
2. Pewawancara
harus menjelaskan dengan sebaik-baiknya apa maksud serta tujuan dari wawancara
tersebut.
3. Dalam
wawancara harus dijaga agar selalu ada hubungan yang baik. Hubungan baik ini
merupakan sumbangan yang besar di dalam jalannya atau hasil wawancara yang akan
dapat dicapai.
4. Pewawancara
atau pembimbing harus mempunyai sifat dapat dipercaya. Rahasia dari individu
yang diwawancarai atau klien harus dapat disimpan dengan baik, sebab kalau
tidak demikian, kemungkinan klien tidak akan mengutarakan sesuatu kepada
wawancara dengan terbuka.
5. Pertanyaan
hendaknya diajukan dengan hati-hati, teliti dan kalimatnya harus jelas.
6. Harus
dijaga jangan sampai ada hal-hal yang mungkin mengganggu jalannya wawancara.
Bila ada hal-hal yang sekiranya dapat mengganggu, sebaiknya hal-hal tersebut
disingkirkan lebih dahulu.
7. Bahasa
yang digunakan oleh pewawancara harus disesuaikan dengan kemampuan yang
diwawancarai.
8. Sekalipun
pertanyaan-pertanyaan telah dipersiapkan terlebih dahulu supaya sistematis,
tetapi didalam memberikan pertanyaan-pertanyaan jangan sampai kaku, masing-masing
pertanyaan dapat diperluas kepada hal-hal yang berhubungan dengan pertanyaan
itu.
9. Pewawancara
atau pembimbing harus menjaga jangan sampai ada waktu diam yang terlalu lama.
Hal yang demikian akan mematikan suasana wawancara.
10. Pewawancara
harus mengadakan kontrol di dalam wawancara. Kalau ada hal-hal yang
bertentangan satu dengan yang lainnya perlu pewawancara mencari ketegasan.
11. Pertanyaan-pertanyaan
untuk mengadakan kontrol di ajukan setelah wawancara sampai kepada suatu titik
tertentu. Jadi jangan sampai memotong pembicarann, karena ini akan mengganggu
jalannya wawancara.
12. Lamanya
waktu wawancara sebenarnya tergantung, kepada masalahnya. Tetapi pada umumnya
wawancara yang terlalu lama akan melelahkan kedua belah pihak. Karenanya waktu
wawancara sekitar 30 menit merupakan waktu yang cukup.
13. Di
dalam wawancara hendaknya dihindari aku dari pewawancara atau pembimbing. Jangan
samapai aku tersebut ditonjol-tonjolkan.
14. Individu
yang sukar berbicara tidak boleh dipaksa untuk memberikan keterangan/penjelasan
dengan panjang lebar.
15. Tidak
terlalu banyak membuat catatan selama wawancara berlangsung. Selalu harus minta
ijin pada individu untuk membuat catatan seperlunya.
16. Menghindari
pertanyaan yang sugestif, yang mendorong murid untuk memberikan jawaban
yang baik dan hindarkan pertanyaan yang hanya menuntut jawaban ya atau tidak.
G.
Kelebihan dan Keterbatasan Wawancara.
1.
Kelebihan
Wawancara.
a. Wawancara
merupakan teknik yang paling tepat untuk mengungkapkan keadaan
pribadi
subyek wawancara.
b.
Dapat dilaksanakan
terhadap setiap individu dan tingkatan umur.
c. Wawancara
selalu digunakan untuk mengumpulkan data pelengkap terhadap data
yang
dikumpulkan dengan teknik lain.
d.
Dapat diselenggarakan
serempak dengan observasi.
e.
Bahasa dari pewawancara
dapat disesuaikan dengan keadaan subyek wawancara.
f. Subyek
wawancara berhadapan langsung dengan pewawancara, maka diharapkan
dapat
menimbulkan suasana persaudaraan yang baik, sehingga hal ini akan mempengaruhi
hasil wawancara.
g. Isi
pertanyaan dan caranya mengajukan pertanyaan dapat disesuaikan dengan tingkat
perkembangan dan daya tangkap sebyek wawancara. Baik pewawancara maupun subyek
wawancara dapat memberikan penjelasan lebih lanjut bilamana pertanyaan atau
jawaban belum jelas.
h. Tidak
dibatasi oleh kemampuan dan menulis individu, artinya orang tidak dapat membaca
atau menulispun dapat diajak wawancara
i.
Kerahasiaan pribadi
lebih terjamin.
2.
Keterbatasan
Wawancara.
a. Kalau
pewawancara atau subyek wawancara mempunyai suatu prasangka yang satu kepada
yang lain, hasil wawancara tidak akan memuaskan.
b. Mengadakan
wawancara dengan individu satu persatu memerlukan banyak waktu dan tenaga dan
mungkin juga biaya.
c. Menuntut
keahlian, ketrampilan, dan penguasaan bahasa yang baik dari pewawancara.
d. Sangat
tergantung kepada kesediaan, kemampuan dan keadaan sementara dari subyek
wawancara, yang mungkin sangat menghambat ketelitian hasil wawancara.
e. Laju
dan materi wawancara sangat dipengaruhi oleh situasi sekitar tempat wawancara.
Sekalipun
ada segi-segi kelemahan, namun wawancara masih banyak sumbangannya sebagai
metode untuk mendapatkan data. Bahkan dalam proses konseling, wawancara
merupakan alat yang sangat pokok.
H.
Sifat-sifat Pertanyaan dalam Wawancara.
Pertanyaan-pertanyaan
yang digunakan dalam wawancara hendaknya sesuai
dengan
kebutuhan :
a. Pertanyaan
yang bersifat mendorong pembahasan dan pemahaman. Contoh: Coba, ceritakan lebih
lanjut. Bagaimana menurut pendapatmu.
b. Pertanyaan
yang menarik pemahaman. Yaitu pertanyaan yang mengandung kata karena, oleh
sebab...., mengandung sebab akibat.
c. Pertanyaan
yang mendorong penerimaan perasaan.
Contoh : Apakah anda merasa senang
?
d. Pertanyaan
yang mendorong sikap/tingkah laku tertentu, ( pertanyaan yang mendorong,
memperluas pandangan/memberi dorongan tentang sesuatu hal),
Contoh : anda jelaskan, bagaimana
hal ini bisa terjadi.
I.
Kapan sebaiknya Wawancara Diakhiri ?
Suatu wawancara
diakhiri dengan memperhatikan beberapa hal :
1. Bila
data/keterangan yang diperoleh sudah cukup/sesuai dengan harapan pewawancara.
2. Dengan
melihat sikap orang yang diwawancarai.
3. Sebaiknya
tidak lebih dari 30 menit.
4. Karena
wawancara dalam konseling tidak cukup hanya satu kali, maka konselor harus tahu
waktu dan konselor harus menjaga agar hubungan baik yang tercipta terjaga
dengan berjanji kalau konselor masih bersedia melanjutkan wawancara lagi dilain
waktu, jika klien masih menghendaki.
J.
Hal-hal yang Mempengaruhi Keberhasilan Wawancara.
Berhasil tidaknya wawancara ditentukan
oleh kedua belah pihak pewawancara dan
subyek
wawancara yaitu tergantung kepada hal-hal sebagai berikut :
1. Hubungan
baik antara pewawancara ( interviewer ) dan subyek wawancara
(interviewee ).
2. Ketrampilan
sosial pewawancara yang meliputi :
sikap
dalam berbuat dan berbicara
sikap
tidak ingin menang sendiri
nada
dan irama berbicara
kemampuan
untuk mempergunakan dan memanipulasi kata-kata yang tepat dalam berbagai
suasana dan situasi
3. Pedoman
wawancara yang harus disususun bersama-sma dan alat untuk mencatat
hasil wawancara itu.
menjadi
berita-berita yang dibaca di surat kabar, tabloid, atau majalah adalah hasil
kerja para wartawan. Para wartawan memperoleh berita ini dari wawancara dengan
para narasumber. Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan berita,
fakta, atau data. Wawancara bisa dilakukan secara langsung (face to face) maupun
secara tidak langsung (melalui telepon, teleconference, internet, atau
surat).
- News-peg interview (wawancara berita), yaitu
wawancara yang dilakukan untuk memperoleh informasi, pendapat, atau
konfirmasi dari narasumber tentang suatu peristiwa.
- Personal interview (wawancara pribadi), yaitu
wawancara yang dilakukan untuk memperoleh data tentang diri dan pemikiran pribadi
narasumber.
- Exclusive interview (wawancara eksklusif), yaitu
wawancara yang dilakukan secara khusus oleh wartawan dari satu media (hanya
dengan satu media) tentang masalah tertentu.
- Casual interview (wawancara sambil lalu), yaitu
wawancara yang tidak dilakukan secara khusus. Wawancara ini dilakukan
secara kebetulan dan tanpa perjanjian terlebuh dahulu dengan
narasumber yang diwawancarai.
- Man-in-the street interview (wawancara keliling /
jalanan), yaitu wawancara yang dilakukan pada beberapa
narasumber secara terpisah mengenai suatu masalah atau
peristiwa.
Setelah data dan fakta terkumpul, barulah wartawan melakukan tugas selanjutnya, yaitu menulis hasil wawancara tersebut untuk dimuat di majalah atau surat kabar tempat ia bekerja. Umumnya hasil wawancara itu ditulis dalam bentuk berita. Akan tetapi, hasil wawancara eksklusif sering dituliskan dalam bentuk tanya jawab. Dengan bentuk penulisan ini, pembaca seolah-olah diajak untuk ikut bertanya langsung kepada narasumber.
Karasteristik Berita
Dalam menulis hasil wawancara, seorang wartawan harus berpegang pada karakteristik utama suatu berita. Yang termasuk dalam karakteristik utama berita itu adalah:
- Aktual. Berita harus disampaikan
secara cepat dan tepat waktu.
- Faktual. Berita
harus berdasarkan kenyataan (fakta) dan bukan imajinasi (fiksi).
- Penting. Berita
harus menyangkut kepentingan orang banyak dan bukan hanya kepentingan
pribadi.
- Menarik. Berita
harus menggugah minat orang untuk mau membaca.
Selain karakteristik berita tersebut, wartawan yang baik juga harus menguasai dan menggunakan rumus umum 5W + 1H dalam menulis hasil wawancara. 5W + 1H ini adalah singkatan dari:
- What = apa
yang terjadi
- Where = di
mana peristiwa itu terjadi
- When =
kapan peristiwa itu terjadi
- Who = siapa saja yang terlibat
dalam peristiwa itu
- Why = mengapa peristiwa itu
terjadi
- How = bagaimana peristiwa itu
terjadi
Menulis hasil wawancara harus
dilakukan secara jujur, tidak direkayasa, tidak memutarbalikkan fakta, serta
tidak dibumbui dengan imajinasi / khayalan si wartawan.
Meskipun harus menulis hasil
wawancara dengan jujur, namun wartawan juga memiliki kewajiban untuk melindungi
narasumber yang tidak ingin diketahui identitasnya. Selain itu wartawan pun
harus bisa menyimpan informasi yang bersifat off the record dan tidak
menuliskannya menjadi berita. Dalam menulis hasil wawacara ini, wartawan tetap
harus berpegang teguh pada Kode Etik
Jurnalistik.
L.Contoh-contoh Pertanyaan Umum dalam Wawancara
Di bawah ini diberikan daftar
pertanyaan umum yang dapat menggali 12 aspek seperti berikut
ini.
ini.
Motivasi
Pertanyaan yang dapat menggali aspek
motivasi antara lain :
1.
Mengapa anda memutuskan untuk
melamar pekerjaan di perusahaan ini ?
2.
Apa yang membuat anda menjadi
tertarik dengan perusahaan ini ?
3.
Tanggung jawab apa yang anda
anggap penting dalam pekerjaan ?
4.
Tantangan apa yang anda cari dalam
pekerjaan ?
5.
Sebutkan dua hal yang memotivasi
anda dalam bekerja.
6.
Apa yang dapat memotivasi anda
dalam kehidupan pribadi anda ?
7.
Apa yang dapat memotivasi anda
dalam menyelesaikan tugas yang sulit ?
8.
Apa yang dapat memotivasi anda
agar menjadi sukses dalam pekerjaan ?
9.
Apa alasan anda keluar dari
perusahaan sebelumnya ?
10.
Apa yang membuat anda keluar dari
perusahaan sebelumnya ?
11.
Selama perjalanan karir anda,
posisi mana yang paling anda sukai ?
12.
Mengapa anda ingin mengubah karir
? (bila yang bersangkutan berpindah profesi/karir)
13.
Apa arti bekerja bagi anda ?
Ketahanan Terhadap Tekanan
(Stres)
Pertanyaan yang dapat menggali aspek
ketahanan terhadap tekanan/stres antara lain :
1.
Apakah anda dapat bekerja di bawah
tekanan ?
2.
Pernahkan anda bekerja di bawah
tekanan ? Ceritakan bagaimana anda menyikapinya?
3.
Dalam lingkungan kerja seperti apa
anda merasa nyaman ? (Terstruktur atau tidak ?)
4.
Seandainya ada konsumen yang marah
karena hal yang bukan dilakukan anda, bagaimana anda menyikapinya ?
5.
Bagaimana anda menyikapi kritik
yang diberikan kepada anda ?
6.
Seandainya anda mendapatkan
pekerjaan yang tidak anda harapkan, apa yang akan anda lakukan ?
7.
Apa yang anda anggap sebagai hal
yang berat untuk dilakukan dalam pekerjaan ?
8.
Seandainya anda dihadapkan dengan
dua tugas yang harus diselesaikan pada saat yang bersamaan, apa yang akan anda
lakukan ?
9.
Masalah terbesar apa yang pernah
anda hadapi ? Bagaimana anda mengatasinya ?
Inisiatif
Pertanyaan yang dapat menggali aspek
inisiatif antara lain :
1.
Apa yang anda ketahui tentang
perusahaan ini ? Dan darimana serta bagaimana anda
mengetahuinya ?
mengetahuinya ?
2.
Kriteria apa yang anda gunakan
untuk mengevaluasi perusahaan yang anda harapkan
menjadi tempat kerja anda ?
menjadi tempat kerja anda ?
3.
Ceritakan mengenai pendidikan dan
pelatihan yang pernah anda ikuti.
4.
Bagaimana anda mendapatkan
pekerjaan selama ini ? (Apakah melalui iklan, referensi,dsb) – untuk yang sudah
pernah bekerja
Sikap kerja
Pertanyaan yang dapat menggali aspek
sikap kerja antara lain :
1.
Seandainya anda ditempatkan di
cabang perusahaan yang jauh dari lokasi anda,
bagaimana anda menyikapinya ?
bagaimana anda menyikapinya ?
2.
Seandainya ada pengalihan tanggung
jawab pada pekerjaan yang anda pegang,
bagaimana anda menyikapinya ?
bagaimana anda menyikapinya ?
3.
Ceritakan mengenai pengalaman
kerja anda. (untuk yang sudah bekerja)
4.
Apa tanggung jawab anda pada
posisi tersebut ? (untuk yang sudah bekerja)
Kepercayaan Diri
Pertanyaan yang dapat menggali aspek
kepercayaan diri antara lain :
1.
Menurut anda, apa
definisi/artikesuksesan ? Dan seberapa besar pengaruhnya bagi
anda ?
anda ?
2.
Menurut anda, apa
definisi/artikegagalan ? Dan seberapa besar pengaruhnya bagi anda ?
3.
Jelaskan ukuran/standar kesuksesan
bagi anda.
4.
Pekerjaan apa yang telah anda
selesaikan dengan sukses ?
5.
Apa peran anda dalam kesuksesan
tersebut ?
6.
Bagaimana anda memandang diri
sendiri saat ini ? Apakah sudah sukses ?
Kemampuan Berpikir Analitis
Termasuk di dalam
kemampuan berpikir analitis adalah “Kemampuan Memecahkan
Masalah” (problem solving)dan “Kemampuan Membuat Keputusan” (decision making).
Pertanyaan yang dapat menggali aspek kemampuan berpikir analitis antara lain :
Masalah” (problem solving)dan “Kemampuan Membuat Keputusan” (decision making).
Pertanyaan yang dapat menggali aspek kemampuan berpikir analitis antara lain :
1.
Masalah tersulit apa yang pernah
anda alami ? Apa yang anda lakukan ? Bagaimana
penyelesaiannya ?
penyelesaiannya ?
2.
Hambatan atau kendala apa yang
ditemukan selama kuliah atau belajar ? Bagaimana cara mengatasinya ?
3.
Ceritakan mengenai persoalan yang
pernah anda pecahkan.
4.
Ceritakan situasi dimana anda
pernah memiliki masalah dengan pengambilan keputusan.
5.
Ceritakan dimana anda harus
membuat suatu keputusan.
6.
Ceritakan bagaimana anda pernah
memecahkan masalah yang sulit.
7.
Ceritakan mengenai permasalahan
yang paling sering anda hadapi dalam pekerjaan.
8.
Apakah anda pernah menyelesaikan
suatu permasalahan bersama-sama rekan ? Apa peran anda dalam menyelesaikan
masalah tersebut ?
9.
Apakah anda pernah diminta untuk
menyelesaikan beberapa tugas dalam suatu waktu? Apa yang anda lakukan ?
10. Bagaimana anda menyelesaikan suatu permasalahan yang muncul tiba-tiba ?
11. Bagaimana anda mengidentifikasikan kedatangan suatu masalah ?
12. Bagaimana anda membuat suatu keputusan penting ?
13. Bagaimana anda memecahkan masalah ?
14. Dalam situasi atau kondisi seperti apa, anda memiliki kemungkinan
paling besar untuk berbuat kesalahan ?
15. Keputusan apa yang terasa sulit bagi anda ? Berikan Contohnya !
16. Menurut anda, faktor apa yang paling menentukan suksesnya seseorang ?
17. Apa yang anda lakukan saat dihadapkan dengan pengambilan keputusan yang
penting?
18. Apa yang anda lakukan saat kesulitan atau tidak dapat memecahkan
persoalan yang anda hadapi ?
19. Keputusan tersulit apa yang telah anda buat selama tiga tahun terakhir
?
20. Kapan anda memutuskan untuk berhenti berusaha memecahkan suatu
persoalan yang
sulit ?
sulit ?
Kemampuan Pencapaian
Keberhasilan (Achievement)
Pertanyaan yang dapat menggali aspek
kemampuan pencapaian keberhasilan antara lain :
1.
Apakah anda senang mengerjakan
pekerjaan/proyek yang sulit ?
2.
Apakah anda mempunyai prestasi
yang dibanggakan ? Ceritakan !
3.
Apakah anda memiliki inisiatif ?
Bagaimana anda menunjukkan hal tersebut ? Ceritakan satu contoh inisiatif yang
telah anda ambil.
4.
Apakah anda pernah menyelesaikan
persoalan yang sulit ? Atau yang sebelumnya anda pikir tidak dapat anda
selesaikan ?
5.
Bagaimana anda menunjukkan
keinginan (willingness) untuk bekerja ?
6.
Sebutkan prestasi yang pernah anda
capai dalam pekerjaan atau masa kuliah/sekolah !
7.
Sebutkan lima pencapaian terbesar
dalam hidup anda !
8.
Apa kegagalan terbesar yang pernah
anda alami ? Kekecewaan apa yang anda alami ?
9.
Bagaimana anda mengatasi perasaan
tersebut ? Dan mengatasi kegagalan tersebut ?
10. Hal atau lingkungan seperti apa yang paling mendorong anda dalam
bekerja ?
11. Menurut anda, apa tantangan terbesar dalam pekerjaan ?
12. Sebutkan bagian dari pekerjaan yang paling menantang dan yang paling
tidak menantang.
13. Apakah anda termasuk orang yang berani dalam mengambil risiko ?
14. Berdasarkan pengalaman anda, ceritakan secara rinci dalam hal apa anda
mengambil
risiko untuk menyelesaikan suatu tugas ?
risiko untuk menyelesaikan suatu tugas ?
15. Mengapa anda mengambil risiko tersebut ?
16. Risiko apa yang anda hadapi saat mengajukan suatu usulan ?
17. Prestasi apa yang pernah anda dapatkan di sekolah yang tidak dapat anda
lupakan ?
18. Prestasi apa yang pernah anda capai dalam bekerja yang mendapatkan
penghargaan dari pimpinan atau perusahaan ? (baik penghargaan lisan ataupun
penghargaan tertulis atau materi)
Aspirasi Diri
Pertanyaan yang dapat menggali aspek
aspirasi diri antara lain :
1.
Mata kuliah (mata pelajaran) apa
yang paling anda senangi ? Mata kuliah (mata
pelajaran) apa yang paling anda tidak senangi ? Kenapa ?
pelajaran) apa yang paling anda tidak senangi ? Kenapa ?
2.
Apa cita-cita anda ketika lulus
sekolah ? Ketika lulus kuliah ?
3.
Apakah anda berniat melanjutkan
sekolah ? Berniat melanjutkan kuliah ?
4.
Menurut anda, apakah nilai anda
merupakan indikasi terbaik untuk hasil akademik anda ?
5.
Kenapa kami harus memilih anda ?
6.
Bisakah anda menyebutkan lima
kelebihan dan lima kekurangan anda ?
7.
Bagaimana pendapat anda mengenai
perusahaan ini ?
Kelemahan Diri
Pertanyaan yang dapat menggali aspek
kelemahan diri antara lain :
1.
Apakah anda telah mencapai semua
target yang telah anda tetapkan ? Bila tidak, mengapa ?
2.
Bagaimana anda mengatasi kegagalan
dalam pencapaian target tersebut ?
3.
Kelemahan apa yang muncul saat
anda dihadapkan pada tugas yang sulit ?
Sosialisasi
Pertanyaan yang dapat menggali aspek
sosialisasi antara lain :
1.
Ceritakan kegiatan anda di waktu
senggang.
2.
Kegiatan apa yang anda ikuti di
lingkungan anda ?
3.
Seandainya anda menjadi anggota
suatu organisasi, maka kegiatan apa dan peran apa
yang akan anda lakukan dalam organisasi tersebut ?
yang akan anda lakukan dalam organisasi tersebut ?
4.
Selain belajar, kegiatan apa saja
yang anda ikuti saat masih kuliah atau sekolah ? Posisi apa yang anda pegang ?
Kemandirian
Pertanyaan yang dapat menggali aspek
kemandirian antara lain :
1.
Ceritakan keputusan-keputusan
penting dalam hidup anda, yang anda anggap sebagai
keputusan anda sendiri. Juga ceritakan keputusan penting yang anda anggap bukan
keputusan anda sendiri.
keputusan anda sendiri. Juga ceritakan keputusan penting yang anda anggap bukan
keputusan anda sendiri.
2.
Mengapa anda memilih jurusan…. ?
3.
Dalam pengambilan suatu keputusan,
siapa yang berpengaruh dalam diri anda ?
4.
Dalam hal-hal apa saja orang-orang
tersebut anda sertakan ?
Kepemimpinan
Pertanyaan yang dapat menggali aspek
kepemimpinan antara lain :
1.
Sebutkan kepribadian yang anda miliki
yang mencerminkan kemampuan memimpin.
2.
Menurut anda, kualitas apa yang
dibutuhkan seorang pemimpin ?
3.
Apa yang paling menjadi tantangan
bagi seorang pemimpin ?
4.
Bagaimana cara anda mendelegasikan
suatu tanggung jawab ?
5.
Apakah anda membutuhka pengawas dalam
bekerja ?
6.
Bagaimana cara anda membuat suatu
rencana kerja ?
7.
Bagaimana cara anda memberikan
teguran atau mendisiplinkan bawahan anda ?
8.
Seandainya ada bawahan anda yang
melanggar aturan perusahaan, bagaimana anda
menghadapinya ?
menghadapinya ?
9.
Atasan seperti apa yang anda
harapkan ?
10.
Seandainya anda kelebihan beban
kerja, apa yang akan anda lakukan ?
11.
Bagaimana cara anda untuk
memotivasi sesorang ?
12.
Atasan seperti apa yang menurut
anda sulit untuk diajak kerja sama ?
13.
Bawahan seperti apa yang menurut
anda sulit untuk diajak kerja sama ?
14.
Atasan seperti apa yang menurut
anda tidak adil ?
15.
Seandainya anda membuat suatu
kebijakan, kemudian bawahan anda banyak yang
menentangnya, bagaimana anda mengatasinya ?
menentangnya, bagaimana anda mengatasinya ?
berikut juga salah satu contoh
wawancara dengan tema pendidikan
1.
Apa itu pendidikan?
2.
Apakah visi misi yang tersirat
dalam definisi pendidikan anda(interviewee) sudah terealisasikan?
3.
Bagaimana cara anda
merealisasikannya? Apa yang menjadi kunci utama dalam merealisasikan ide anda?
4.
Apa yang kemungkinan akan menjadi
kendala?
5.
Apa kendala utama?
6.
Apa rencana anda untuk mengatasi
kendala tersebut?
7.
Apakah sekolah akan gratis?
8.
Bagaimana caranya?
9.
dll…
MENULIS TEKS PIDATO DAN MENYUNTING TEKS PIDATO
A. Pengertian Pidato
Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk
disampaikan kepada orang banyak. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan,
pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara
atau event, dan lain sebagainya.
Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi
orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara
yang baik di depan publik / umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir
yang baik.
B.
Tujuan Pidato
Pidato umumnya
melakukan satu atau beberapa hal berikut ini :
1.
Mempengaruhi orang lain agar mau
mengikuti kemauan kita dengan suka rela.
2.
Memberi suatu pemahaman atau
informasi pada orang lain.
3.
Membuat orang lain senang dengan
pidato yang menghibur sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang
kita sampaikan.
C. Jenis-Jenis , Macam-Macam , Sifat-Sifat
Pidato
Berdasarkan pada
sifat dari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi :
1.
Pidato Pembukaan, adalah pidato
singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau mc.
2.
Pidato pengarahan adalah pdato
untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.
3.
Pidato Sambutan, yaitu merupakan
pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang
dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara
bergantian.
4.
Pidato Peresmian, adalah pidato
yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan sesuatu.
5.
Pidato Laporan, yakni pidato yang
isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan.
6.
Pidato Pertanggungjawaban, adalah
pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban.
D.
Metode Pidato
Teknik
atau metode dalam membawakan suatu pidatu di depan umum :
1.
Metode menghapal, yaitu membuat
suatu rencana pidato lalu menghapalkannya kata per kata.
2.
Metode serta merta, yakni
membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya mengandalkan pengalaman dan
wawasan. Biasanya dalam keadaan darurat tak terduga banyak menggunakan tehnik
serta merta.
3.
Metode naskah, yaitu berpidato
dengan menggunakan naskah yang telah dibuat sebelumnya dan umumnya dipakai pada
pidato-pidato resmi.
E.
Persiapan Pidato
Sebelum memberikan
pidato di depan umum, ada baiknya untuk melakukan persiapan berikut ini :
1.
Wawasan pendengar pidato secara
umum
2.
Mengetahui lama waktu atau durasi
pidato yang akan dibawakan
3.
Menyusun kata-kata yang mudah
dipahami dan dimengerti.
4.
Mengetahui jenis pidato dan tema
acara.
5.
Menyiapkan bahan-bahan dan
perlengkapan pidato, dsb.
F.
Kerangka Susunan Pidato
Skema susunan
suatu pidato yang baik :
1.
Pembukaan dengan salam pembuka
2.
Pendahuluan yang sedikit
menggambarkan isi
3.
Isi atau materi pidato secara
sistematis : maksud, tujuan, sasaran, rencana, langkah, dll.
4.
Penutup (kesimpulan, harapan,
pesan, salam penutup, dll)
CARA CEPAT
MENULIS PIDATO
Beberapa persiapan untuk menulis pidato.
1. Pola Penyusunan Pidato
Sebuah
naskah pidato yang lengkap dan baik memiliki pola sebagai berikut.
a. Salam
pembuka.
b. Kata-kata
sapaan dan penghormatan.
c. Pembuka isi
pidato.
d. Isi (inti)
pidato.
e. Kesimpulan.
f. Harapan
pembicara terhadap isi pidatonya.
g. Permohonan
maaf jika ada kesalahan.
h. Doa (dalam
suasana khusus dan jika diperlukan).
i.
Salam penutup.
2. Langkah-Langkah Menulis Pidato
Kamu dapat menulis naskah pidato
dengan mengikuti langkahlangkah berikut.
a. Menganalisis
pendengarnya, media, waktu, dan tempat yang akan dipakai.
b. Menentukan
tema/judul pidato yang paling menarik bagi pendengar.
c. Menentukan pokok-pokok
pikiran dalam bentuk kerangka pidato.
d. Mencari
bahan dan data pendukung dengan mengutip dari buku, majalah, surat kabar,
internet, dan lain-lain.
e. Mengembangkan
kerangka karangan dan data menjadi naskah pidato.
f. Membaca
ulang, menyunting, dan menulis ulang.
Menyunting
pidato
Agar
pidato yang disampaikan berjalan dengan baik, menarik serta sesuai dengan
tujuan, langkah sunting naskah amat diperlukan sehingga efisiensi dan
efektivitas pidato akan tercapai. Naskah pidato perlu disunting dari sisi isi,
bahasa, maupun penalarannya. Isi naskah pidato perlu dicermati kembali:=
kesesuaiannya dengan tujuan pidato, konteks pendengar, dan kegiatan yang
dilaksanakan.
Isi pidato juga harus dipastikan kebenarannya, cukup representatif, dan mengandung informasi yang relevan dengan konteks pidato. Sementara itu, penyuntingan terhadap bahasa difokuskan pada aspek diksi, kalimat, dan paragraf, serta gaya bahasa. Ketepatan pilihan kosa kata, kalimat, dan satuan-satuan gagasan dalam paragraf serta gaya bahasa menjadi perhatian utama dalam kegiatan penyuntingan ini.
Di sisi lain, penalaran naskah juga perlu disunting untuk memastikan ketepatan isi naskah yang telah dikembangkan dengan penalaran yang logis dan tepat sesuai dengan kontkes yang ada, terutama audiensnya. Pola induktif, deduktif, atau campuran dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.
Isi pidato juga harus dipastikan kebenarannya, cukup representatif, dan mengandung informasi yang relevan dengan konteks pidato. Sementara itu, penyuntingan terhadap bahasa difokuskan pada aspek diksi, kalimat, dan paragraf, serta gaya bahasa. Ketepatan pilihan kosa kata, kalimat, dan satuan-satuan gagasan dalam paragraf serta gaya bahasa menjadi perhatian utama dalam kegiatan penyuntingan ini.
Di sisi lain, penalaran naskah juga perlu disunting untuk memastikan ketepatan isi naskah yang telah dikembangkan dengan penalaran yang logis dan tepat sesuai dengan kontkes yang ada, terutama audiensnya. Pola induktif, deduktif, atau campuran dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.
g. Mempublikasikan/menyampaikan
dalam bentuk pidato.
3. Penyusunan Bahasa
Untuk
menulis pidato yang baik, hendaknya kamu kamu memperhatikan bahasa yang akan
digunakan. Gunakanlah bahasa yang efectif, baku, dan mudah dipahami oleh orang
lain.
Hindarilah
pemakaian bahasa yang berbelit-belik dan usahakan menghindari unsur-unsur
bahasa yang bersifat kedaerahan (lokal). Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
Maka berikut ini adalah runtutan teks pidato yang
lazim dipakai di depan audien saat berpidato
- Salam. Saat anda menulis pidato, pastikan
kalimat salam ada di awal teks pidato, salam ini harus disesuaikan dengan
keyakinan dan segementasi audien yang ada.
- Ucapan Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberi kenikmatan. Ucapan ini lazim harus ada dalam teks pidato saat Anda
menulis pidato, mengingat audien adalah umat beragama
- Ucapan terima kasih harus ada saat anda menulis
pidato. Ucapan terima kasih ini tampak sepele dan tidak memakan banyak
paragraf dalam teks pidato Anda, tetapi itu bentuk penghargaan kepada
audien yang rela mendengarkan pidato Anda dan kepada panitia yang telah
berlelah-lelah mempersiapkan kegiatan pidato Anda.
- Inti gagasan yang ingin Anda sampaikan. Inti
gagasan ini harus dicantumkan saat menulis pidato Anda, kecuali jika
terbiasa berpidato, Anda cukup menulis garis besar gagasan yang akan dipidatokan. Tetapi
jika Anda seorang pemula, menulis pidato ini wajib hukumnya, supaya Anda
bisa melihat teks pidato saat lupa dan Anda pun terhindar dari cemoohan
audien.
- Kesimpulan yang disampaikan meliputi ringkasan
inti gagasan yang telah disampaikan. Kesimpulan ini biasanya menghabiskan
satu sampai dua paragraph dalam teks pidato. Oleh sebab itu saat Anda
menulis pidato, biasakan untuk menulis ringkasan pidato
Anda yang simple saja. Hal ini dilakukan untuk membantu audien untuk
mengerti maksud gagasan Anda.
- Penutup. Saat menulis pidato, jangan lupa untuk
menulis kalimat penutup dalam teks pidato Anda. Anda dapat memberi
beberapa kata penutup kemudian salam kepada para audien, kalimat penutup
ini menjadi tanda bahwa aktivitas pidato Anda telah usai. Teks pidato
yang telah Anda buat harus Anda simpan, supaya bisa Anda sampaikan kembali
jika Anda diminta dadakan untuk memberi pidato.
Contoh-contoh Pidato
Contoh pidato sederhana untuk siswa
Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu Guru, serta teman-teman yang saya cintai.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat-Nya pada hari ini kita dapat berkumpul bersama guna mengadakan acara perpisahan sekolah.
Hadirin yang saya hormati, izinkan saya mewakili teman-teman untuk menyampaikan sepatah dua patah kata dalam rangka perpisahan ini.
Selama bersekolah, kami sebagai siswa sangat bangga dan berterima kasih kepada semua guru yang telah mengajar di sekolah ini, yang dengan sangat baik, tidak pernah pilih kasih dalam mendidik, sangat sabar dan tidak kenal lelah dalam membimbing kami. Berkat jerih payah semua guru, kami pun dapat lulus dari SMA ini.
Mudah-mudahan semua guru yang bertugas mengajar di sekolah ini dapat diberikan kesehatan yang baik dan diberi kebahagiaan selalu. Juga untuk teman-teman semua. Sungguh berat rasanya berpisah dengan kalian semua, karena kita sudah bersama 2 selama 3 tahun ini. Saya juga mendoakan teman-teman semua dapat melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, baik universitas, institut, atau akdemi, tingkat diploma atau sarjana, maupun institusi pendidikan lainnya untuk dapat mencapai cita-cita yang selama ini diangan-angankan.
Akhir kata, saya mengucapkan sukses selalu buat teman-teman, doa saya menyertai teman-teman semua. Mohon maaf bila ada sikap ataupun tutur kata yang kurang berkenan, baik yang sengaja mauou tidak kami sengaja. Terima kasih dan selamat malam. Waktu dan tempat saya kembalikan kepada pembawa acara.
Contoh
Pidato Upacara Bendera Senin
Assalamulaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah.
Yang terhormat Para PKS dan staf.
Yang terhormat Ibu dan Bapak Guru serta Staf Tata Usaha dan Perpustakaan.
Anak-anakku sekalian yang Bapak sayangi dan banggakan.
#
Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena dengan rahmatnya kita bisa berkumpul ditempat dan waktu yang baik ini.
Shalawat dan salam kita curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, para pengikutnya yang shaleh dan shalehah hingga akhir zaman.
Tidak lupa kita panjatkan doa kepada kedua orangtua kita, ampunilah segala dosa mereka dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi kita semasa kecil dan kepada para guru yang telah memberikan ilmu yang banyak sehingga kita bisa berusaha untuk menjadi orang-orang yang beriman, berilmu, berakhlak mulia dan bertakwa . Mudah-mudahan kasih sayang dan ilmu yang mereka berikan menjadi ilmu yang bermanfaat. Tanpa mereka kita bukan apa-apa…Amin.
Anak-anakku sekalian yang Bapak sayangi dan banggakan,
Kalau di antara kalian yang bertanya, apakah upacara bendera itu? Mungkin kalian sudah tahu jawabannya, yaitu segala tindakan atau gerakan yang dirangkaikan serta ditata dengan tertib dan disiplin dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan memimpin serta membiasakan kesedian dipimpin dan membina kekompakan serta kerja sama dan yang paling penting adalah untuk mengenang jasa para pendiri negara.
Kalau ada yang bertanya lagi, apakah makna upacara bendera sampai kalian harus berpanas-panas? Mungkin juga kalian sudah tahu jawabannya, yaitu tetap memelihara nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme.
Tetapi pertanyaan yang paling besar adalah,
#Apakah kalian sudah menjadi orang yang tertib? #Apakah kalian sudah bisa menjaga amanah untuk menjadi seorang pemimpin? #Apakah kalian sudah bersedia dipimpin untuk menjaga kekompakan dan kerja sama?#Apakah kalian selalu mengingat bahwa apa yang sudah kalian dapatkan sampai hari ini adalah hasil jerih payah dan jasa para pahlawan dan tetap menjaga nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme?
#Bapak harapkan mulai dari sekarang, kalian belajar lebih tertib, mentaati segala peraturan yang berlaku dalam keluarga, sekolah, lingkungan dan agama.
Kemudian kalian belajar lebih disiplin, sholat pada waktunya, mengerjakan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, membuang sampah pada tempatnya.
Kemudian kalian siap belajar menjadi pemimpin, minimal pemimpin untuk dirinya sendiri untuk menjadi anak yang lebih baik dan siap dipimpin dengan menjaga kekompakan dan kerja sama.
Kemudian kalian siap belajar menjaga nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme, menggunakan produk dalam negeri, melestarikan kebudayaan lokal, dan menjaga peninggalan nenek moyang kita.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal baik seperti yang sudah sampaikan tadi.
Anak-anaku sekalian yang Bapak sayangi dan banggakan,
Marilah kita bersama menjalankan amanah tersebut. Terima kasih atas perhatiannya.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Assalamulaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah.
Yang terhormat Para PKS dan staf.
Yang terhormat Ibu dan Bapak Guru serta Staf Tata Usaha dan Perpustakaan.
Anak-anakku sekalian yang Bapak sayangi dan banggakan.
#
Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena dengan rahmatnya kita bisa berkumpul ditempat dan waktu yang baik ini.
Shalawat dan salam kita curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, para pengikutnya yang shaleh dan shalehah hingga akhir zaman.
Tidak lupa kita panjatkan doa kepada kedua orangtua kita, ampunilah segala dosa mereka dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi kita semasa kecil dan kepada para guru yang telah memberikan ilmu yang banyak sehingga kita bisa berusaha untuk menjadi orang-orang yang beriman, berilmu, berakhlak mulia dan bertakwa . Mudah-mudahan kasih sayang dan ilmu yang mereka berikan menjadi ilmu yang bermanfaat. Tanpa mereka kita bukan apa-apa…Amin.
Anak-anakku sekalian yang Bapak sayangi dan banggakan,
Kalau di antara kalian yang bertanya, apakah upacara bendera itu? Mungkin kalian sudah tahu jawabannya, yaitu segala tindakan atau gerakan yang dirangkaikan serta ditata dengan tertib dan disiplin dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan memimpin serta membiasakan kesedian dipimpin dan membina kekompakan serta kerja sama dan yang paling penting adalah untuk mengenang jasa para pendiri negara.
Kalau ada yang bertanya lagi, apakah makna upacara bendera sampai kalian harus berpanas-panas? Mungkin juga kalian sudah tahu jawabannya, yaitu tetap memelihara nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme.
Tetapi pertanyaan yang paling besar adalah,
#Apakah kalian sudah menjadi orang yang tertib? #Apakah kalian sudah bisa menjaga amanah untuk menjadi seorang pemimpin? #Apakah kalian sudah bersedia dipimpin untuk menjaga kekompakan dan kerja sama?#Apakah kalian selalu mengingat bahwa apa yang sudah kalian dapatkan sampai hari ini adalah hasil jerih payah dan jasa para pahlawan dan tetap menjaga nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme?
#Bapak harapkan mulai dari sekarang, kalian belajar lebih tertib, mentaati segala peraturan yang berlaku dalam keluarga, sekolah, lingkungan dan agama.
Kemudian kalian belajar lebih disiplin, sholat pada waktunya, mengerjakan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, membuang sampah pada tempatnya.
Kemudian kalian siap belajar menjadi pemimpin, minimal pemimpin untuk dirinya sendiri untuk menjadi anak yang lebih baik dan siap dipimpin dengan menjaga kekompakan dan kerja sama.
Kemudian kalian siap belajar menjaga nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme, menggunakan produk dalam negeri, melestarikan kebudayaan lokal, dan menjaga peninggalan nenek moyang kita.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal baik seperti yang sudah sampaikan tadi.
Anak-anaku sekalian yang Bapak sayangi dan banggakan,
Marilah kita bersama menjalankan amanah tersebut. Terima kasih atas perhatiannya.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Contoh Pidato Anti
Narkoba
Assalamu’alaikum Wr Wb
Yang terhormat kepala sekolah
Yang saya hormati Bapak/Ibu Guru serta staf Tata Usaha
Dan teman-teman yang saya cintai
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat-Nya sehingga kita dapat berkumpul disini dan pada hari ini saya akan menyampaikan pidato tentang Narkoba.
Di Indonesia jumlah pengguna narkoba begitu besar, karena lemahnya penegakan hukum di Indonesia para pengedar internasional dapat bekerja sama dengan warga negara Indonesia dan memperoleh keuntungan yang besar. Penyalahgunaan Narkotika dan zat aditif lainnya itu tentu membawa dampak yang luas dan kompleks. Sebagai dampaknya antara lain perubahan perilaku, gangguan kesehatan, menurunnya produktivitas kerja secara drastis, kriminalitas dan tindak kekerasan lainnya.
Penyalahgunaan narkoba dapat dicegah melalui program-program diantaranya mengikuti kegiatan-kegiatan sosial, tidak bergaul dengan pengguna atau pengedar narkoba, tidak mudah terpengaruh ajakan atau rayuan untuk menggunakan narkoba. Pengguna narkoba biasanya lebih didominasi oleh para remaja dan anak sekolah.
Sekolah juga memberikan penyuluhan kepada para siswa tentang bahaya dan akibat dari penyalahgunaan narkoba melalui Guru BP, diskusi yang melibatkan para siswa dalam perencanaan untuk intervensi dan pencegahan penyalahgunaan narkoba di sekolah. Program lain yang cukup penting adalah program waspada Narkotika dengan cara mengenali ciri-ciri siswa yang menggunakan narkoba, mewaspadai adanya tamu yang tak dikenal atau pengedar, melakukan razia dadakan.
Biasanya pengedar maupun pemakai di sekolahh telah paham betul program-program disekolah untuk pencegahan pengguna atau pemakai disekolah, mereke tentu saja mengantisipasinya dengan sebaik yang mereka bisa. Sepintar apapun kiat mereka, ibarat sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh juga. Jurus-jurus jitu menghindari deteksi sekolah memang mereka kuasai, tapi mengingat sifat narkoba yang adiktif dan menutut dosis yang lebih tinggi maka disiplin cara aman akan terkuak juga
Untuk itu marilah kita hindari dan jauhi serta ikut memberantas penggunaan narkoba. Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan apabila ada kesalahan dalam bertutur kata, saya mohon maaf. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih dan saya akhiri.
Wassalamu’alaikum WrWb
0 komentar:
Posting Komentar