KEMAMPUAN BERBAHASA DAN MENULIS


Sebelum Membahas materi sebenarnya mari kita mempelajari sedikit tentang Paragraf

Pengertian Paragraf atau Alinea
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.


    Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boeh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.



Syarat Paragraf
     Paragraf yang efektif harus memenuhi dua syarat ,yaitu adanya kesatuan dan kepaduan.

1) Kesatuan paragraf
    Sebuah paragraf dikatakan mempunyai kesatuan jika seluruh kalimat dalam paragraf hanya membicarakan satu ide pokok ,satu topik / masalah. Jika dalam sebuah paragraf terdapat kalimat yang menyimpang dari masalah yang sedang di bicarakan, berarti dalam paragraf itu terdapat lebih dari satu ide atau masalah.

2) Kepaduan paragraf
    Seperti halnya kalimat efektif , dalam paragraph ini juga dikenal istilah kepaduan atau koherensi. Kepaduan paragraf akan terwujud jika aliran kalimat berjalan mulus dan lancer serta logis. Untuk itu, cara repetisi, jasa kata ganti dan kata sambung, serta frasa penghubung dapat dimanfaatkan.

Pengembangan Paragraf
     Pengembangan paragraf sangat berkaitan erat dengan posisi kalimat topik karena kalimat topiklah yang mengandung inti permasalahan atau ide utama paragraf. Pengembangan paragraph deduktif, misalnya, yang menempatkan ide/gagasan utama pada awal paragraf, pasti berbeda dengan pengembangan paragraf induktif yang merupakan kebalikan dari paragraf deduktif. Demikian juga dengan tipe paragraf yang lainnya.

     Selain kalimat topik, pengembangan paragraf berhubungan pula dengan fungsi paragraf yang akan dikembangkan: sebagai paragraf pembuka, paragraf pengembang, atau paragraf penutup. Fungsi tersebut akan mempengaruhi pemilihan metode pengembangan karena misi ketiga paragraf tersebut dalam karangan saling berbeda .

     Metode pengembangan paragraf akan bergantung pada sifat informasi yang akan disampaikan,yaitu: persuasive, argumentatif, naratif, deskriptif, dan eksposisi. Metode tersebut sudah pasti digunakan untuk mengembangkan alinea argumentatif, misalnya akan berbeda dengan naratif.

     Setelah mempertimbangkan factor tersebut barulah kita memilih salah satu metode pengembangan paragraf yang dianggap paling tepat dan efektif. Diantara banyak metode pengembangan paragraf yang terdapat di dalam buku – buku komposisi, disini diangkat enam metode yang umum dipakai untuk mengembangkan alinea dalam penulisan karangan. Metode yang dimaksud adalah : metode definisi, metode contoh, metode sebab-akibat, metode umum khusus, dan metode klasifikasi.

     Didalam mengarang, keenam metode pengembangan paragraf tersebut dapat dipakai silih berganti sesuai dengan keperluan mengarang si penulisnya.

1) Metode Definisi
     Yang dimaksud dengan definisi adalah usaha penulis untuk menerangkan pengertian/konsepistilah tertentu. Untuk dapat merumuskan definisi yang jelas, penulis hendaknya memperhatikan klasifikasi konsep dan penentuan cirri khas konsep tersebut. Satu hal yang perlu diingat dalam membuat definisi, kita tidak boleh mengulang kata atau istilah yang kita definisikan di dalam teks definisi itu

2) Metode Proses
     Sebuah paragraf dikatakan memakai metode proses apabila isi alinea menguraikan suatu proses. Proses ini merupakan suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Bila urutan atau tahap – tahap kejadian berlangsung dalam waktu yang berbeda, penulis harus menyusunnya secara runtut (kronologis). Banyak sekali peristiwa atau kejadian yang prosesnya berbeda satu sama lainnya. Proses kerja suatu mesin , misalnya, tentu berbeda sangat jauh dengan proses peristiwa sejarah.

3) Metode Contoh
     Dalam karangan ilmiah, contoh dan ilustrsi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk paragraf.

4) Metode Sebab-Akibat
     Metode sebab-akibat atau akibat-sebab (kausalitas) dipakai untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau sebaliknya. Factor yang terpenting dalam metode kausalitas ini adalah kejelasan dan kelogisan. Artinya, hubungan kejadian dan penyebabnya harus terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan jalan pikiran manusia. Metode kausalitas atau sebab-akibat umumnya tampil di tengah karangan yang berisi pembahasan atau analisis. Sifat paragrafnya argumentative murni atau dikombinasikan dengan deskriptif ata eksposisi.

5) Metode Umum-Khusus
     Metode umum-khusnya dan khusus-umum paling banyak dipakai untuk mengembangkan gagasan paragraf agar tampak teratur. Bagi penulis pemula, belajar menyusun paragraf dengan metode ini adalah yang paling disarankan. Pertimbangannya, di samping mengembangkan urutan umum-khusus relative lebih gampang,juga karena model inilah yang paling banyak dipakai dalam karangan ilmiah dan tulisan eksposisi seperti arikel dalam media massa.

6) Metode Klasifikasi
     Bila kita akan mengelompokan benda-benda atau non benda yang memiliki persamaan ciri seperi sifat, bentuk, ukuran, dan lain-lain, cara yang paling tepat adalah dengan metode klasifikasi. Klsifikasi sebenarnya bukan khusu untuk persamaan factor tersebut di atas, tetapi juga untuk perbedaan. Namun, pengelompokan tidak berhenti pada inventarisasi persamaan dan perbedaan. Setelah dikelompokan, lalu dianalisis untuk mendapatkan generalisasi, atau paling tidak untuk diperbandingkan atau dipertentangkan satu sama lainnya.

Jenis Paragraf
     Paragraf memiliki banyak ragamnya. Untuk membedakan paragraf yang satu dari paragraf yang lain berdasarkan kelompoknya,yaitu : jenis paragraf menurut posisi kalimat topiknya, menurut sifat isinya, menurut fungsinya dalam karangan.

1) Jenis paragraf menurut posisi kalimat topiknya
     Kalimat yang berisi gagasan utama paragraf adalah kalimat topik. Karena berisi gagasan utama itulah keberadaan kalmat topic dan letak posisinya dalam paragraf menjadi penting. Posisi kalimat topik di dalam paragraf yang akan memberi warna sendiri bagisebuah paragraf. Berdasarkan posisi kalimat topik, paragraf dapa dibedakan atas empat macam, yaitu : paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif-induktif, paragraf penuh kalimat topik.

A. Paragraf Deduktif
     Adalah paragraf yang letak kalimat pokoknya di tempat kan pada bagian awal paragraf ,yaitu paragraf yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu menyusul uraian yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan paragraf (urutan umum-khusus).

Contoh paragraf deduktif :
" Olahraga akan membuat badan kita menjadi sehat dan tidak mudah terserang penyakit. Fisik orang yang berolahraga dengan yang jarang atau tidak pernah berolahraga sangat jelas berbeda. Contohnya jika kita sering berolahraga fisik kita tidak mudah lelah, sedangkan yang jarang atau tidak pernah berolahraga fisiknya akan cepat lelah dan mudah terserang penyakit."

Contoh paragraf deduktif
" Orang yang sukses adalah orang yang mampu menangkap sebuah peluang dan memanfaatkan peluang itu untuk meraih suatu keberhasilan. Kemampuan membaca dan memanfaatkan peluang itulah yang menghantar Rahayu S. Purnami, lulusan Farmasi Universitas Padjadjaran Bandung, sampai kepada kesuksesan menjadi pengusaha salon keliling yang memberikan pelayanan “door to door”.

B. Paragraf Induktif
     Bila kalimat pokok ditempatkan dipada akhir paragraf akan terbentuk paragraf induktif, yaitu paragraf yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu,barulah diakhiri dengan pokok pembicaraan.


Contohnya:
" Pak Sopian memiliki kebun kakao seluas 1 hektar. Tetangganya, Pak Gatot, juga memiliki kebun kakao seluas 1 hektar. Adik Pak Gatot, Ali Bashya, malah memiliki kebun kakao yangt lebih luas daripada kakaknya, yaitu 2,5 hektar. Tahun ini merupakan tahun ketiga bagi mereka memanen kakao. Seperti mereka, dari 210 penduduk petani di Desa Sriwaylangsep, 175 kepala keluarga berkebun kakao. Maka, tidaklah heran apabila Desa Sriwaylangsep tersebut dikenal dengan Desa Kakao.
Contoh paragraf induktif ."

" Yang menyebabkan banjir di Jakarta sangat jelas disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri. Contohnya saja masih banyak orang-orang yang buang sampah yang tidak pada tempatnya. Selain itu masyarakat juga tidak peduli terhadap selokan di sekitarnya. Oleh sebab itu maka seharusnya pemerintah setempat harus lebih mensosialisasikan bahaya banjir kepada masyarakat. Supaya masyarakat dapat ikut serta dalam bersosialisasi terhadap bahaya banjir. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa seluruh masyarakat dan pemerintah setempat harus menggalakan supaya Jakarta bebas banjir dengan cara membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan selokan di sekitarnya."

C. Paragraf Deduktif-Induktif
     Bila kalimat pokok di tempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf, terbentuklah paragraf deduktif-induktif. Kalimat pada akhir paragraf umumnya menjelaskan atau menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal paragraf.

Contoh paragraf deduktif-induktif :
" Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesia memerlukan rumah yang kuat,murah, dan sehat. Pihak dari pekerjaan umum sudah lama menyelidiki bahan rumah yang murah, tetapi kuat. Tampaknya bahan perlit yang diperoleh dari batuan gunung beapi sangat menarik perhatian para ahli. Bahan ini tahan api dan air tanah. Usaha ini menunjukan bahwa pemerintah berusaha membangun rumah yang kuat, murah dan sehat untuk memenuhi kebutuhan rakyat."

D. Paragraf penuh kalimat topik
     Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak satupun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik. Kondisi seperti itu dapat atau biasa terjadi akibat sulitnya menentukan kalimat topic karena kalimat yang satu dan lainnya sama-sama penting. Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian bersifat dskriptif dan naratif terutama dalam karangan fiksi.

Contoh paragraf penuh kalimat topik :
" Pagi hari itu aku berolahraga di sekitar lingkungan rumah. Dengan udara yang sejuk dan menyegarkan. Di sekitar lingkungan rumah terdengar suara ayam berkokok yang menandakan pagi hari yang sangat indah. Kuhirup udara pagi yang segar sepuas-puasku."

2) Jenis Paragraf Menurut Sifat Isinya
     Isi sebuah paragraf dapat bermacam-macam bergantung pada maksud penulisannya dan tuntutan korteks serta sifat informasi yang akan disampaikan.Penyelarasan sifat isi paragraf dengan isi karangan sebenarnya cukup beralasan karena pekerjaan menyusun paragraf adalah pekerjaan mengarang juga.

Berdasarkan sifat isinya, alinea dapat digolongkan atas lima macam,yaitu:
o Paragraf Persuasif : adalah isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca. Paragraf persuasif banyak dipakai dalam penulisan iklan,terutama majalah dan Koran . Sedangkan paragraf argumentasi, deskripsi, daneksposisi umumnya dipakai dalam karangan ilmiah seperti buku,skripsi makalah dan laporan. Paragraf naratif sering dipakai untuk karangan fiksi seperti cerpen dan novel.

Contoh : “Marilah kita membuang sampah pada tempatnya, agar lingkungan kita bebas dari banjir dan bebas dari penyakit yang disebabkan oleh sampah – sampah yang di buang tidak pada tempatnya. Oleh karena itu, perlu kesadaran pada diri kita masing – masing untuk membuang sampah pada tempatnya.

o Paragraf argumentasi : adalah isi paragraf membahas satu masalah dengan bukti_bukti alasan yang mendukung.

Contoh : “Menurut Ketua panitia, Derrys Saputra, mujur merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh HMTK untuk memilih ketua dan wakil HMTK yang baru. Bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan kepengurusan MHTK periode 2008 – 2009, maka sebagai penggantinya dilakukan mujur untuk memilih ketua dan wakil HMTK yang baru untuk masa kepengurusan 2009 – 20010.”

o Paragraf naratif : adalah isi paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk data atau cerita.
Contoh : “ Pada game pertama, Kido yang bermain dengan lutut kiri dibebat mendapat perlawanan ketat Chai/Liu hingga skor imbang 16 – 16. pada posisi ini, Kido/Hendra yang lebih berpengalaman dalam berbagai kejuaraan memperlihatkan keunggulan mereka.”

o Paragraf deskritif : adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa.

Contoh : “Kini hadir mesin cuci dengan desain bunga chrysant yang terdiri dari beberapa pilihan warna, yaitu pink elegan dan dark red untuk ukuran tabung 15 kg. Disamping itu, mesin cuci dengan bukaan atas ini juga sudah dilengkapi dengan LED display dan tombol-tombol yang dapat memudahkan penggunaan. Adanya fitur I-sensor juga akan memudahkan proses mencuci”.


o Paragraf eksposisi : adalah paragraf yang memaparkan sesuatu fakta atau kenyataan kejadian tertentu.

Contoh :“Rachmat Djoko Pradopo lahir 3 November 1939 di Klaten, Jawa Tengah. Tamat SD dan SMP (1955) di Klaten, SMA II (1958) di Yogyakarta. Masuk Jurusan Sastra Indonesia Universitas Gadkah Mada, tamat Sarjana Sastra tahun 1965. pada tahun 1978 Rachmat mengikuti penataran sastra yang diselenggarakan oleh Pusat Bahasa Jakarta bersama ILDEP dan terpilih untuk melanjutkan studi di Pascasarjana Rijkuniversiteit Leiden, Nederland, tahun 1980 – 1981, di bawah bimbingan Prof. Dr. A. Teeuw”.


3) Jenis Paragraf Menurut Fungsinya dalam Karangan
     Menurut fungsinya, paragraf dapat dibedakan menjadi 3 , yaitu:

1) Paragraf Pembuka
     Bertujuan mengutarakan suat aspek pokok pembicaraan dalam karangan .
Sebagai bagian awal sebuah karangan, paragraf pembuka harus di fungsikan untuk:
1. menghantar pokok pembicaraan
2. menarik minat pembaca
3. menyiapkan atau menata pikiran untuk mengetahui isi seluruh karangan.

     Setelah memiliki ke tiga fungsi tersebut di atas dapat dikatakan paragraf pembuka memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah karangan. Paragraf pembuka harus disajikan dalam bentuk yang menarik untuk pembaca. Untuk itu bentuk berikut ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan menulis paragraf pembuka,yaitu:
1. kutipan, peribahasa, anekdot
2. pentingnya pokok pembicaraan
3. pendapat atau pernyataan seseorang
4. uraian tentang pengalaman pribadi
5. uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan
6. sebuah pertanyaan.

2) Paragraf Pengembang
     Bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan dalam alinea pembuka. Paragraf ini didalam karangan dapat difungsikan untuk:
1.mengemukakan inti persoalan
2. memberikan ilustrasi
3. menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya
4. meringkas paragraf sebelumnya
5. mempersiapkan dasar bagi simpulan.

3)Paragraf Penutup
     Paragraf ini berisi simpulan bagian karangan atau simpulan seluruh karangan. Paragraf ini sering merupakan pernyataan kembali maksud penulis agar lebih jelas. Mengingat paragraf penutup dimaksudkan untuk mengakhiri karangan. Penyajian harus memperhatikan hal sebagai berikut :
1. sebagai bagian penutup,paragraf ini tidak boleh terlslu psnjsng
2. isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai cerminan inti seluruh uraian
3. sebagai bagian yang paling akhir dibaca, disarankan paragraf ini dpat menimbulkan kesan yang medalam bagi pembacanya








MENULIS GAGASAN DALAM BENTUK PARAGRAF ARGUMENTASI

Pengertian Paragraf

Paragraf adalah rangkaian kalimat yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan pokok pembahasan.
Unsur paragraph: gagasan utama, beberapa gagasan penjelas. Gagasan utama: gagasan yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraph. Gagasan penjelas: gagasan yang fungsinya. Menjelaskan gagasan utama. Gagasan penjelas umumnya dinyatakan oleh lebih dari satu kalimat.
a.       Syarat penyusunan paragraph: kepaduan makna, kepaduan bentuk(kohesi).
b.      Jenis paragraph berdasarkan tujuan:paragraph narasi, paragraph deskripsi, paragraph eksposisi, paragraph argumentasi, paragraph persuasi.


Pengertian Paragraf Argumentasi

Paragraf Argumentasi adalah jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta (benar-benar terjadi).
Dalam berargumentasi, unsur-unsur yang ada harus diatur secara logis dengan bentuk penalaran tertentu. Bentuk penalaran yang ada adalah penalaran induksi dan penalaran deduksi. Penalaran induksi adalah bentuk penalaran yang bertolak dari pernyataan khusus kemudian menarik kesimpulan secara lebih umum. Penalaran induktif tidak boleh membuat kesimpulan yang melebihi kelayakan fakta sebagai pendukung. Penalaran deduksi adalah penalaran yang bertolak dari pernyataan umum yang dipakai untuk mengamati pernyataan khusus sebagai dasar mengambil kesimpulan.

Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.

Ciri-ciri Paragraf Argumentasi:
*   Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin.
*   Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain.
*   Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian.
*   Penutup berisi kesimpulan.

Struktur Penulisan Argumentasi.

1.      Pendahuluan
Pendahuluan berisi latar belakang masalah dan permasalahan.

2.      Isi
Isi karangan adalah keseluruhan uraian yang berusaha menjawab permasahan yang dikemukakan dalam pendahuluan. Uraian isi karangan berupa pernyataan, data, fakta, contoh, atau ilustrasi yang diambil dari pernyataan, pendapat umum, pendapat para ahli, hasil penelitian, kesimpulan yang dapat mengukuhkan bahwa pemecahan permasalahan itu harus demikian.

3.      Penutup
Penutup berupa ikhtisar atau kesimpulan. Adapun langkah-langkah dalam menulis argumentasi adalah sebagai berikut:
*    memilih topik karangan,
*    mengumpulkan bahan,
*    menyusun kerangka karangan,
*    mengembangkan pendahuluan,
*    mengembangkan isi karangan,
*    membuat penutup karangan.






Cara Menulis Paragraf Argumentasi

*     Tahap Perencanaan

Untuk esai argumen untuk menjadi efektif, harus mengandung unsur tertentu. Untuk alasan ini, Anda harus mengambil beberapa menit untuk merencanakan sebelum Anda melompat ke dalam menulis esai argumen.

*     Cari Topik Baik

Untuk menemukan topik yang baik untuk sebuah esai argumen Anda harus mempertimbangkan beberapa isu yang akan memiliki dua titik pandang yang bertentangan atau kesimpulan yang sangat berbeda. Ketika Anda memeriksa daftar topik anda harus menemukan satu yang benar-benar percikan minat Anda.

Sementara minat yang kuat dalam topik adalah penting, itu tidak cukup. Berikutnya Anda harus mempertimbangkan apa posisi Anda dapat membuat cadangan dengan alasan. Itu salah satu hal untuk memiliki keyakinan yang kuat, tetapi ketika membentuk sebuah argumen anda harus menjelaskan mengapa keyakinan Anda adalah wajar dan logis.

Ketika Anda menjelajahi topik, membuat daftar mental poin yang Anda dapat digunakan sebagai bukti untuk atau terhadap masalah.

*     Pertimbangkan Kedua Sisi Topik Anda dan Ambil Posisi

Setelah memilih topik anda merasa kuat tentang, Anda harus membuat daftar poin untuk kedua sisi argumen dan memilih sisi. Salah satu tujuan pertama Anda dalam esai Anda akan menampilkan kedua sisi masalah Anda dengan penilaian masing-masing. Tentu saja, Anda akan menyimpulkan bahwa satu sisi (sisi Anda) adalah kesimpulan yang terbaik.

Pada tahap perencanaan Anda akan perlu untuk mempertimbangkan argumen yang kuat untuk sisi "lain". Kemudian Anda akan menembak mereka turun!


*     Kumpulkan Bukti

Ketika kita berpikir tentang argumen kita mungkin gambaran dua orang berwajah merah berbicara cukup keras dan membuat gerakan dramatis. Tapi itu karena face-to-face argumen sering menjadi emosional. Bahkan, tindakan berdebat melibatkan menyediakan bukti untuk mendukung klaim Anda, dengan atau tanpa emosi.

Dalam sebuah esai argumen anda harus memberikan bukti tanpa memberikan terlalu banyak drama. Anda akan mempelajari dua sisi dari sebuah topik (singkat) dan memberikan bukti seperti mengapa satu sisi atau posisi adalah yang terbaik.

*     Menulis Tahap

Setelah Anda telah memberi diri Anda landasan yang kuat untuk bekerja dengan, Anda bisa mulai kerajinan esai Anda. Esai Argumen harus mengandung tiga bagian: pengantar, tubuh, dan kesimpulan. Panjang bagian-bagian (jumlah paragraf) akan bervariasi, tergantung pada panjang tugas esai Anda.

Beberapa Contoh Kalimat Argumentasi dan penalaran


*      Flu Babi Tewaskan Hampir 16 Ribu Orang
JENEWA – Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan angka kematian akibat flu babi di seluruh dunia sudah mendekati angka 16 ribu jiwa.
“Sejak pertama kali ditemukan pada 2009 hingga 14 Februari 2010, lebih dari 212 negara telah melaporkan epidemi flu H1N1. Laporan ini termasuk korban tewas akibat H1N1 yang mencapai 15,921 orang,” demikian isi pernyataan WHO yang dikutip AFP, Minggu (21/2/2010).
Angka kematian tersebut dicatat sejak virus H1N1 pertama kali ditemukan di Meksiko dan Amerika Serikat, pada April 2009. Sejak saat itu korban akibat virus mematikan ini sudah berkembang 629 kali.
Beberapa negara di Afrika Barat terus mencatatkan penambahan korban. Namun WHO menyimpulkan jika tidak ada cukup bukti jika kasus flu babi di Afrika Barat menyebar luas di wilayah pedalaman.
“Di wilayah bertemperatur tinggi seperti wilayah utara bumi, secara keseluruhan pandemi flu mematikan ini, menurun. Hal itu juga terjadi di beberapa negara yang menjadi wilayah kantong pandemi tersebut,” ungkap WHO
Keterangan
Penalaran :
*      Sejak pertama kali ditemukan pada 2009 hingga 14 Februari 2010, lebih dari 212 negara telah melaporkan epidemi flu H1N1
*      Angka kematian tersebut dicatat sejak virus H1N1 pertama kali ditemukan di Meksiko dan Amerika Serikat, pada April 2009
Argumentasi : 
*      Di wilayah bertemperatur tinggi seperti wilayah utara bumi, secara keseluruhan pandemi flu mematikan ini, menurun. Hal itu juga terjadi di beberapa negara yang menjadi wilayah kantong pandemi tersebut,” ungkap WHO




*      UE Pertimbangkan Beri USD34 M untuk Utang Yunani

BERLIN – Uni Eropa dikabarkan dapat memberikan bantuan dana untuk utang bersyarat Yunani hingga 25 miliar euro atau setara USD34 miliar.
Dilansir dari AFP, Minggu (21/2/2010), jumlah masing-masing negara yang memberikan kontribusi utang tersebut akan dihitung sesuai dengan posisi mereka di Bank Sentral Eropa.
Oleh karena itu Jerman akan memberikan kontribusi hampir 20 persen dari paket bantuan potensial, setara dengan hingga lima miliar euro, yang akan dibuat pada bagian kredit dan jaminan.
Seperti diketahui, para pemimpin Eropa telah berjanji sebagai solidaritas mereka untuk membantu Yunani, yang memiliki total utang diperkirakan mencapai sekira 300 miliar euro. Kendati demikian pihak Uni Eropa belum mengumumkan apapun mengenai bantuan keuangan yang konkret.
Uni Eropa sendiri telah mengkonfirmasi serangkaian langkah-langkah untuk menempatkan bantuan atas utang Yunani di bawah anggaran pengawasan yang baru.
Yunani berkomitmen untuk mengurangi defisit publik sebesar 12,7 persen dari produk domestik bruto sebanyak empat persen selama 2010. Adapun batas dari negara-negara tunggal di zona mata uang Euro akan dikenakan sebesar tiga persen. Athena juga telah mengumumkan program tabungan utama yang akan dikontrol oleh Komisi Eropa.(ade).
Keterangan
*Penalaran :
Dilansir dari AFP, Minggu (21/2/2010), jumlah masing-masing negara yang memberikan kontribusi utang tersebut akan dihitung sesuai dengan posisi mereka di Bank Sentral Eropa
*Argumentasi :
Adapun batas dari negara-negara tunggal di zona mata uang Euro akan dikenakan sebesar tiga persen. Athena juga telah mengumumkan program tabungan utama yang akan dikontrol oleh Komisi Eropa

*      300 Tewas selama Perayaan Imlek

HANOI – Angka kecelakaan saat perayaan Hari Raya Imlek di Vietnam cukup mencengangkan. Selama perayaan, sekira 300 orang tewas akibat kecelakaan kendaraan bermotor.
Menurut media setempat, kecelakaan tersebut sebagian besar berkaitan dengan tingkah pengemudi yang mengkonsumsi minuman beralkohol saat mengemudi. Angka kematian ini dicatat sejak awal liburan perayaan Imlek, yaitu 13 Februari.
Lebih dikenal dengan Tet, Hari Raya Imlek yang jatuh pada 14 Februari itu merupakan perayaan paling penting bagi rakyat Vietnam. Warga Vietnam melakukan perjalanan darat untuk mengunjungi sanak saudara mereka. Demikian diberitakan AFP, Minggu (21/2/2010).
Tidak hanya 300 orang tewas, sekira 400 lainnya juga dilaporkan menderita luka-luka. Data yang dikumpulkan pihak kepolisian selama sepekan ini, menunjukkan hampir seluruh korban terdeteksi alkohol di darah mereka.
Pada perayaan tahun lalu, 50 orang tewas setiap harinya selama lima hari perayaan akibat kecelakaan.
Tak heran jika pada 2007 Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan angka kematian akibat kecelakaan di Vietnam sebagai sebuah ‘epidemi’.
Keterangan
Penalaran :
*   Angka kecelakaan saat perayaan Hari Raya Imlek di Vietnam cukup mencengangkan. Selama perayaan, sekira 300 orang tewas akibat kecelakaan kendaraan bermotor.
*   Hari Raya Imlek yang jatuh pada 14 Februari itu merupakan perayaan paling penting bagi rakyat Vietnam. Warga Vietnam melakukan perjalanan darat untuk mengunjungi sanak saudara mereka. Demikian diberitakan AFP, Minggu (21/2/2010)



Argumentasi : 
*   Menurut media setempat, kecelakaan tersebut sebagian besar berkaitan dengan tingkah pengemudi yang mengkonsumsi minuman beralkohol saat mengemudi. Angka kematian ini dicatat sejak awal liburan perayaan Imlek, yaitu 13 Februari

*      Menara Masjid Tua di Maroko Roboh Saat Shalat Jumat
Meknes, Sabtu – Menara masjid tua Lalla Khenata di kota tua Bab el Berdieyinne, Meknes, Maroko, roboh menewaskan 41 orang dan melukai 76 jemaah lainnya, kata pejabat setempat, Sabtu (20/2). Jumlah korban mungkin bertambah karena puing menara belum semuanya dibersihkan.
Pejabat tersebut mengatakan, menara masjid dari abad ke-18 itu roboh pada saat sekitar 300 anggota jemaah tengah melakukan shalat Jumat (19/2). Sampai hari Sabtu regu penyelamat terus membersihkan puing mencari kemungkinan masih adanya korban yang tertimbun.
Warga dan pejabat menjelaskan, dalam beberapa hari hingga Jumat itu, hujan deras terus mengguyur kota. Mereka menduga menara roboh akibat rapuhnya tanah tempat menara berdiri, yang terus diguyur hujan deras sepekan ini. Hujan terus-menerus tersebut juga menyebabkan banjir di berbagai wilayah Maroko, baik di utara maupun di selatan. Banyak pula jalan yang rusak.
Hingga hari Sabtu diperkirakan masih ada korban di bawah timbunan puing menara yang belum selesai dibersihkan. Tayangan televisi menunjukkan, ratusan anggota jemaah memenuhi lorong masjid, mengais puing-puing dengan tangan telanjang, untuk membersihkan masjid dan mencari korban selamat. Regu penyelamat juga menggunakan tangan kosong atau sekop. Mereka membentuk rantai manusia untuk memindahkan dan membersihkan puing.
Menurut seorang pejabat, selain dipenuhi jemaah yang tengah mengikuti shalat Jumat, saat itu juga sedang ada shalat jenazah. ”Selain shalat Jumat, jemaah juga sedang mendoakan jenazah yang terbaring di dalam masjid,” kata pejabat itu.
Kementerian Dalam Negeri Maroko pada awalnya mengatakan, jumlah korban tewas 11 orang dalam musibah yang terjadi pukul 12.45 GMT itu. Ternyata jumlah korban, baik yang tewas maupun terluka, terus meningkat. Hingga Sabtu siang korban tewas telah mencapai 41 orang dan 76 orang cedera.
Kepala pertahanan sipil lokal, Alaoui Ismaili, mengatakan, operasi penyelamatan berjalan lambat karena masjid itu terletak di kawasan kota tua dengan jalan-jalan sempit. Selain itu, lokasi masjid itu kini dikepung tembok-tembok tinggi. Petugas penyelamat hanya bisa menggunakan tenaga manusia karena alat berat tidak bisa masuk ke lokasi musibah
Keterangan
Penalaran : 
*   Meknes, Sabtu – Menara masjid tua Lalla Khenata di kota tua Bab el Berdieyinne, Meknes, Maroko, roboh menewaskan 41 orang dan melukai 76 jemaah lainnya, kata pejabat setempat, Sabtu (20/2)


Argumentasi : 
*   Pejabat tersebut mengatakan, menara masjid dari abad ke-18 itu roboh pada saat sekitar 300 anggota jemaah tengah melakukan shalat Jumat (19/2)

*      Efek Makan Mie Bagi Kesehatan

Mie instan belum dapat dianggap sebagai makanan penuh (wholesome food) karena belum mencukupi kebutuhan gizi yang seimbang bagi tubuh. Mie yang terbuat dari terigu mengandung karbohidrat dalam jumlah besar, tetapi kandungan protein, vitamin, dan mineralnya hanya sedikit. Pemenuhan kebutuhan gizi mie instan dapat diperoleh jika ada penambahan sayuran dan sumber protein. Jenis sayuran yang dapat ditambahkan adalah wortel, sawi, tomat, kol, atau tauge. Sumber proteinnya dapat berupa telur, daging, ikan, tempe, atau tahu. Satu takaran saji mi instan yang berjumlah 80 gram dapat menyumbangkan energi sebesar 400 kkal, yaitu sekitar 20% dari total kebutuhan energi harian (2.000 kkal). Energi yang disumbangkan dari minyak berjumlah sekitar 170-200 kkal. Hal lain yang kurang disadari adalah kandungan minyak dalam mie instan yang dapat mencapai 30% dari bobot kering. Hal tersebut perlu diwaspadai bagi penderita obesitas atau mereka yang sedang menjalani program penurunan berat badan.








MENULIS PARAGRAF PERSUASI


PENGERTIAN PARAGRAF PERSUASI

Paragraf Persuasif adalah tulisan yang berisi himbauan atau ajakan kepada orang lain untuk melakukan sesuatu seperti yang diharapkan oleh penulisnya. Agar hal yang disampaikan itu dapat mempengaruhi orang lain, tulisan harus disertai penjelasan dan fakta-fakta. Atau dengan kata lain suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta.
Penjelasan paragraf persuasi  sebagai berikut.
  1. Bertujuan memengaruhi pembaca untuk melakukan tindakan sesuai yang diharapkan penulisnya.
  2. Teks yang mengandung persuasi biasanya menggunakan segala upaya yang memungkinkan pembaca terpengaruh.
  3. Kadang-kadang menggunakan alasan yang tidak rasional.
  4. Paragraf persuasi biasanya terdapat dalam iklan atau dalam tips-tips tertentu.
5.      Dalam iklan, karangan persuasi ini disebut juga persuasif-provokatif.




Ciri-ciri paragraf persuasi:
*  Persuasi bertolak dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
*  Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya.
*  Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara penulis dengan pembaca.
*  Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.
*  Persuasi memerlukan fakta dan data.

Pendekatan Paragraf Persuasi

Pendekatan yang dipakai dalam persuasi adalah pendekatan emotif yang
berusaha membangkitkan dan merangsang emosi.

Contoh :
1.      Propaganda kelompok / golongan, kampanye
Tujuannya agar masyarakat mendukung partai, kelompok atau golongan
tersebut.

2.      Iklan dalam media massa,lebaran, dsb
Tujuannya agar pembaca atau siapapun yang melihat iklan tersebut
membeli barang atau menggunakan jasa tersebut.



Berikut ini langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam pembuatan paragraf persuasif.


A. Menentukan Topik dan Tujuan  Dalam Paragraf Persuasif

Dalam paragraf persuasif, tujuan penulis dapat dikemukakan secara langsung. Misalnya, topik yang dibuat oleh penulis adalah “Menghidari pengaruh buruk nakotika dan obat-obatan terlarang lainnya”. Tujuan penulisan yang dapat dirumuskan adalah meyakinkan pembaca bahwa narkotika dan obat-obat terlarang lain merupakan pembunuh berdarah dingin yang secara perlahan membawa pecandunya ke liang lahat.


B. Membuat kerangka Karangan Paragraf Persuasif

Agar susunan tulisan persuasif itu sistematis dan logis, kerangka tulisan perlu mendapat perhatian dalam perumusannya.

Susunan pembahasan yang tepat untuk paragraf persuasif adalah susunan logis dengan urutan sebab akibat. Dengan pembahasan seperti ini, pembaca langsung dihadapkan pada masalah yang sedang dibahas.

Contoh kerangka tulisan persuasif dengan topik “Menghilangkan pengaruh buruk narkotika dan obat-obat terlarang lain” ialah sebagai berikut.

Kerangka Tulisan Persuasif
1.      Hakikat Narkotika dan Obat-obat Terlarang
1.1. Pengertian narkotika dan obat-obat terlarang
1.2.Jenis narkotika, bentuk, dan harga
1.3.Efek masing-masing jenis narkotika bagi tubuh
2.      Latar Belakang Pecandu Narkotika
2.1.Frustasi
2.2.Broken home
2.3.Ingin disebut modern
2.4.Sebab-sebab lain
3.      Pengaruh yang Ditimbulkan oleh Narkotika
3.1.Pengaruh narkotika terhadap kondisi fisik dan kejiwaan pecandu
3.2.Pengaruh narkotika terhadap masa depan pecandu
3.3.Pengaruh narkotika terhadap masyarakat
4.      Cara Penanggulangan yang Mungkin Dilakukan
4.1.Menghilangkan hal-hal yang menjadi penyebab terjerumusnya seseorang ke dalam dunia narkotika
4.2.Meningkatkan kerja sama antara orang tua-gurukepolisian dalam memberantas narkotika

C. Mengumpulkan Bahan Untuk Paragraf Persuasif

Bahan dapat diperoleh melalui kegiatan pengamatan, wawancara, dan penyebaran angket kepada responden.
Pada saat mengumpulkan bahan, kita dapat membuat catatan, baik kutipan langsung maupun tidak langsung, yang nantinya dapat dijadikan sebagai barang bukti
.
Contoh.
Peneliti mengungkapkan bahwa sebab-sebab seseorang dapat terjerumus ke dalam dunia narkotika: 45% broken home, 20% frustasi, 17% ingin disebut modern, dan sisanya karena sebab lain.
Artinya:
Data tersebut diperoleh dari buku karangan Sukartono yang diterbitkan pada tahun 1987, halaman 45.

D. Menarik Kesimpulan dari Paragraf Persuasif

Penarikan kesimpulan dalam suatu karangan persuasi harus kitalakukan dengan benar agar tujuan kita tercapai. Suatu kesimpulan dapat dibuat apabila data yang diperoleh telah dianalisis. Penarikan kesimpulan dapat dilakukan dengan cara induksi atau deduksi.

Contoh:
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di beberapa kota besar di Jawa Barat dapat dikemukakan ciri-ciri seorang pecandu narkoba adalah ....

E. Penutup Paragraf Persuasif

Pada bagian ini penulis mengajak pembaca untuk waspada dan hati-hati agar tidak terjerumus ke dalam dunia narkotika dan menjauhi narkotika yang berbahaya bagi kesehatan fisik dan jiwa.

Beberapa Contoh Paragraf Persuasif



Paragraf Persuasif pertama :

Kita semua mengetahui bahawa kondisi lingkungan Kota Jakarta sudah sangat memprihatinkan. Banyak sekali sungai yang kotor akibat pembuangan limbah yang tidak teratur serta pencemaran udara akibat asap kendaraan bermotor yang semakin banyak. Ini semua dapat menyebabkan gangguan bagi makhluk hidup di Kota Jakarta, temasuk manusia. Pernapasan kita dapat terganggu dan keindahan Kota Jakarta tercemar. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kita sebagai penduduk Kota Jakarta berusaha untuk melestarikan lingkungan kota ini dengan berbagai macam usaha. Di antaranya adalah dengan penghijauan, pembuatan taman kota, dan pelarangan membuang sampah di sembarang tempat. Ini semua dapat mengendalikan keindahan Kota Jakarta.

Paragraf Persuasif kedua  :

Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.

Paragraf Persuasif ketiga  :

“Penggunaan pestisida dan pupuk kimia untuk tanaman dalam jangka waktu
lama tidak lagi menyuburkan tanaman dan memberantas hama. Pestisida
justru dapat mencemari lingkungan dan menjadikan tanah lebih keras sehingga
perlu pengolahan dengan biaya yang tinggi. Oleh sebab itu, hindarilah
penggunaan pestisida secara berlebihan.”
Kalimat terakhir merupakan kalimat persuasif. Kalimat ini dimunculkan setelah
penulis mengemukakan penjelasan yang meyakinkan dalam kalimat-kalimat
sebelumnya (yang dicetak miring) , kemudian mengajak pembaca untuk
menghindari penggunaan pestisida secara berlebihan.
Paragraf Persuasif keempat  :

Sistem pendidikan di Indonesia yang dikembangkan sekarang ini masih belum memenuhi harapan. Hal ini dapat terlihat dari keterampilan membaca siswa kelas IV SD di Indonesia yang berada pada peringkat terendah di Asia Timur setelah Philipina, Thailand, Singapura, dan Hongkong. Selain itu,berdasarkan penelitian, rata-rata nilai tes siswa SD kelas VI untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA dari tahun ke tahun semakin menurun. Anak-anak di Indonesia hanya dapat menguasai 30% materi bacaan. Kenyataan ini
disajikan bukan untuk mencari kesalahan penentu kebijakan, pelaksana
pendidikan, dan keadaan yang sedang melanda bangsa, tapi semata-mata agar
kita menyadari sistem pendidikan kita mengalami krisis. Oleh karena itu,semua pihak perlu menyelamatkan generasi mendatang. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem pendidikan nasional.
Paragraf Persuasif kelima  :

Pada awal tahun 2009 bencanabanjir telah merebak ke wilayah-wilayah yah ada di Indonesia. Banyah masyarakat yang menjadi korban banjir. Hai itu tidak lepas dari ulah manusia itu sendiri. Mulai dari menebang pohon secara liar, penambangan batu bara yang tidak sesuai dengan prosedur, sampai membuang sampah sembarangan. Memang membuang sampah sembarangan dianggap hal yang biasa, Padahal akibat yang ditimbulkan dari membuang sampah sembarangan yang sedikit demi sedikit itu dilakukan akan berdampak buruk pada kehidupan makhluk hidup khususnya di Indonesia.
Banjir yang tengah melanda Indonesia sering memakan korban jiwa yang tidak sedikit. Oleh karena itu agar kejadian itu tidak terulang terus menerus, kita sebagai manusia yang hidup di muka bumi dan telah diberikan kekayaan alam yang melimpah seharusnya berterima kasih dengan menjaga ataupun melestarikannya.
Mulai dari sekarang kita harus membenahi lingkungan kita, mulai mencegah banjir dengan hal yang terkecil misalnya, membuang sampah pada tempatnya. Walaupun cara itu terkesan tidak membantu sama sekali tetapi dengan cara itu pula kita dapat mengurangi korban jiwa yang disebabkan pleh banjir.

















                                                   
MENULIS HASIL WAWANCARA

A. Pengertian

Beberapa pengertian dari Wawancara

Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog ( tanya jawab) secara lisan, baik langsung maupun tidak langsung.
Wawancara adalah salah satu metode untuk mendapatkan data anak atau orang tua dengan mengadakan hubungan secara langsung dengan informan/face to face relation.
Wawancara adalah alat untuk memperoleh data atau fakta atau informasi dari seorang murid secara lisan.
Wawancara informatif adalah suatu alat untuk memperoleh fakta/data informasi
dari murid secara lisan . Dengan tujuan mendapatkan data yang diperlukan untuk
bimbingan.

B. Tujuan wawancara.

Ada berbagai tujuan yang dapat dicapai dalam wawancara yaitu :
1.      Menciptakan hubungan baik diantara dua pihak yang terlibat ( subyek wawancara dan pewawancara ). Pertemuan itu harus bebas dari segala kecemasan dan ketakutan sehingga memungkinkan subyek wawancara menyatakan sikap dan perasaan dengan bebas, tanpa mekanisme pertahanan diri yang kadang-kadang menghambat pernyataannya.
2.      Meredakan ketegangan yang terdapat dalam subyek wawancara. Oleh karena subyek wawancara pada umumnya membawa berbagai ketegangan emosi ke dalam pertemuan dalam wawancara itu, maka kedua belah pihak harus berusaha meredakan ketegangan di dalam dirinya.
3.      Menyediakan informasi yang dibutuhkan. Dalam wawancara kedua belah pihak akan mendapat kesempatan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkannya.
4.      Mendorong kearah pemahaman diri pada pihak subyek wawancara. Hampir semua subyek wawancara menginginkan pemahaman diri yang lebih baik, dan pada dasarnya memiliki kesanggupan dan bakat yang seringkali tidak dapat berkembang dengan sempurna . Dengan wawancara subyek wawancara akan lebih memahami dirinya.
5.      Mendorong ke arah penyusunan kegiatan yang konstruktif pada subyek wawancara.


C. Macam-macam Wawancara.

Ada bermacam-macam jenis wawancara sesuai dengan tujuannya ataupun sifatsifat yang lain yang ada dalam wawancara, seperti jumlah orang yang diwawancarai dan menurut peranan yang dimainkan.
1. Menurut tujuannya, wawancara dapat dibedakan menjadi :
a.       The employment interview, yaitu interview yang ditujukan untuk mendapatkan gambaran sampai mana sifat-sifat yang dipunyai oleh seseorang terhadap kreteria yang diminta oleh suatu employment.
b.      Informational interview, yaitu interview yang ditujukan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
c.       Administrative interview, yaitu interview yang dijalankan untuk keperluan administrasi, misalnya untuk kesejahteraan organisasi, untuk mendapatkan perubahan-perubahan di dalam tindakannya ( change in behavior )
d.      Counseling interview, yaitu interview yang dijalankan untuk keperluan konseling. Interview ini khas dipergunakan dalam proses konseling.

2. Menurut jumlah orang yang diinterview, wawancara dapat dibedakan menjadi :
a.       Interview perorangan ( individu ), yaitu wawancara yang dilakukan secara perseorangan, yang menyangkut masalah-masalah pribadi yang dialami oleh subyek wawancara. Misalnya : wawancara antara seorang klien dengan seorang petugas bimbingan.
b.      Interview kelompok, yaitu wawancara yang dilakukan secara kelompok (lebih dari satu orang), Misalnya : antara petugas bimbingan dengan seluruh siswa kelas II.

3. Menurut peranan yang dimainkan, wawancara dapat dibedakan menjadi :
a.       The non directive interview, yaitu interview yang kurang terpimpin dan kuarang mendasarkan atas pedoman-pedoman tertentu. Biasanya digunakan dalam proses konseling.
b.      The focused interview, yaitu interview yang ditujukan kepada orang-orang tertentu yang mempunyai hubungan dengan obyek-obyek yang diselidiki. The repeated interview, yaitu interview yang berulang. Interview ini terutama digunakan untuk mencoba mengikuti perkembangan yang tertentu terutama proses sosial.



4. Berdasarkan sifatnya, wawancara dibedakan menjadi :
a.       Wawancara langsung, yaitu wawancara yang dilakukan dengan seseorang untuk memperoleh keterangan mengenai orang tersebut.
b.      Wawancara tidak langsung, yaitu wawancara yang dilakukan dengan seseorang untuk memperoleh keterangan mengenai orang lain.
c.       Wawancara insidentil, yaitu wawancara yang dilakukan sewaktu-waktu bila dianggap perlu.
d.      Wawancara berencana, yaitu wawancara yang dilakukan secara berencana pada waktu yang telah ditetapkan.

D. Bagian-bagian Wawancara.
Dalam wawancara terdapat bagian-bagian tertentu yang dapat dipandang sebagai
bagian-bagian dari wawancara :
1.      Permulaan atau Pendahuluan wawancara.
Pada bagian ini terutama ditujukan untuk mendapatkan hubungan yang baik (dalam mengadakan kontak pertama ) antara interviewer dengan interviewee dan biasanya diisi dengan menyampaikan maksud dan tujuan dari interview itu. Peranan bagian ini penting, karena dengan mengadakan kontak yang pertama ini akan memberikan gambaran tentang jalannya interview selanjutnya. Kalau telah terjadi hubungan yang baik dan timbul perasaan saling mempercayai, maka hal ini telah merupakan sumbangan yang besar artinya dalam perkembangan interview selanjutnya.
2.      Inti Interview.
Bagian ini merupakan bagian di mana maksud serta tujuan interview harus dapat dicapai . Bila maksud dari interview untuk mengumpulkan data tentang latar belakang sosial, maka pada bagian ini maksud itu harus bisa dicapai.
3.      Akhir Interview
Bagian ini merupakan bagian di mana interview mulai berakhir. Interview dapat ditutup dengan mengadakan penyimpulan tentang apa yang telah dibicarakan (misalnya : dalam konseling interview ). Kadang-kadang interview ditutup dengan menentukan waktu kapan interview itu akan dilanjutkan lagi, bila masih dibutuhkan mengadakan interview lagi.

E. Langkah-langkah Wawancara
Pedoman/petunjuk wawancara secara garis besar, sebagai berikut :
1.      Persiapan.
a. Menentukan tujuan.
b. Menetapkan bentuk pertanyaan ( pertanyaan bebas atau terpimpin ).
c. Menetapkan responden yang diperkirakan sebagai sumber informasi.
d. Menetapkan jumlah responden yang akan diwawancarai
e. Menetapkan jadwal pelaksanaan wawancara
f. Mengadakan hubungan dengan responden.
2.      Pelaksanaan
a. Memilih pertanyaan-pertanyaan yang benar-benar terarah dan dibutuhkan dalam rangka mengumpulkan informasi.
b. Mengadakan wawancara.
3.      Penutup.
a. Menyusun laporan wawancara secara sistematis
b. Mengadakan evaluasi tentang pelaksanaan wawancara
c. Mengadakan diskusi tentang hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan
wawancara itu.

F. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Wawancara.
Agar wawancara dapat mencapai hasil yang baik perlu adanya beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam mengadakan wawancara :
1.      Orang yang akan mengadakan wawancara harus mempunyai latar belakang tentang apa yang akan ditanyakan, karena yang akan ditanyakan perlu dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, agar wawancara dapat berlangsung dengan lancar, sistematis, dan teratur.
2.      Pewawancara harus menjelaskan dengan sebaik-baiknya apa maksud serta tujuan dari wawancara tersebut.
3.      Dalam wawancara harus dijaga agar selalu ada hubungan yang baik. Hubungan baik ini merupakan sumbangan yang besar di dalam jalannya atau hasil wawancara yang akan dapat dicapai.
4.      Pewawancara atau pembimbing harus mempunyai sifat dapat dipercaya. Rahasia dari individu yang diwawancarai atau klien harus dapat disimpan dengan baik, sebab kalau tidak demikian, kemungkinan klien tidak akan mengutarakan sesuatu kepada wawancara dengan terbuka.
5.      Pertanyaan hendaknya diajukan dengan hati-hati, teliti dan kalimatnya harus jelas.
6.      Harus dijaga jangan sampai ada hal-hal yang mungkin mengganggu jalannya wawancara. Bila ada hal-hal yang sekiranya dapat mengganggu, sebaiknya hal-hal tersebut disingkirkan lebih dahulu.
7.      Bahasa yang digunakan oleh pewawancara harus disesuaikan dengan kemampuan yang diwawancarai.
8.      Sekalipun pertanyaan-pertanyaan telah dipersiapkan terlebih dahulu supaya sistematis, tetapi didalam memberikan pertanyaan-pertanyaan jangan sampai kaku, masing-masing pertanyaan dapat diperluas kepada hal-hal yang berhubungan dengan pertanyaan itu.
9.      Pewawancara atau pembimbing harus menjaga jangan sampai ada waktu diam yang terlalu lama. Hal yang demikian akan mematikan suasana wawancara.
10.  Pewawancara harus mengadakan kontrol di dalam wawancara. Kalau ada hal-hal yang bertentangan satu dengan yang lainnya perlu pewawancara mencari ketegasan.
11.  Pertanyaan-pertanyaan untuk mengadakan kontrol di ajukan setelah wawancara sampai kepada suatu titik tertentu. Jadi jangan sampai memotong pembicarann, karena ini akan mengganggu jalannya wawancara.
12.  Lamanya waktu wawancara sebenarnya tergantung, kepada masalahnya. Tetapi pada umumnya wawancara yang terlalu lama akan melelahkan kedua belah pihak. Karenanya waktu wawancara sekitar 30 menit merupakan waktu yang cukup.
13.  Di dalam wawancara hendaknya dihindari aku dari pewawancara atau pembimbing. Jangan samapai aku tersebut ditonjol-tonjolkan.
14.  Individu yang sukar berbicara tidak boleh dipaksa untuk memberikan keterangan/penjelasan dengan panjang lebar.
15.  Tidak terlalu banyak membuat catatan selama wawancara berlangsung. Selalu harus minta ijin pada individu untuk membuat catatan seperlunya.
16.  Menghindari pertanyaan yang sugestif, yang mendorong murid untuk memberikan jawaban yang baik dan hindarkan pertanyaan yang hanya menuntut jawaban ya atau tidak.




G. Kelebihan dan Keterbatasan Wawancara.
1.      Kelebihan Wawancara.
a.       Wawancara merupakan teknik yang paling tepat untuk mengungkapkan keadaan
pribadi subyek wawancara.
b.      Dapat dilaksanakan terhadap setiap individu dan tingkatan umur.
c.       Wawancara selalu digunakan untuk mengumpulkan data pelengkap terhadap data
yang dikumpulkan dengan teknik lain.
d.      Dapat diselenggarakan serempak dengan observasi.
e.       Bahasa dari pewawancara dapat disesuaikan dengan keadaan subyek wawancara.
f.       Subyek wawancara berhadapan langsung dengan pewawancara, maka diharapkan
dapat menimbulkan suasana persaudaraan yang baik, sehingga hal ini akan mempengaruhi hasil wawancara.
g.      Isi pertanyaan dan caranya mengajukan pertanyaan dapat disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan daya tangkap sebyek wawancara. Baik pewawancara maupun subyek wawancara dapat memberikan penjelasan lebih lanjut bilamana pertanyaan atau jawaban belum jelas.
h.      Tidak dibatasi oleh kemampuan dan menulis individu, artinya orang tidak dapat membaca atau menulispun dapat diajak wawancara
i.        Kerahasiaan pribadi lebih terjamin.

2.      Keterbatasan Wawancara.

a.       Kalau pewawancara atau subyek wawancara mempunyai suatu prasangka yang satu kepada yang lain, hasil wawancara tidak akan memuaskan.
b.      Mengadakan wawancara dengan individu satu persatu memerlukan banyak waktu dan tenaga dan mungkin juga biaya.
c.       Menuntut keahlian, ketrampilan, dan penguasaan bahasa yang baik dari pewawancara.
d.      Sangat tergantung kepada kesediaan, kemampuan dan keadaan sementara dari subyek wawancara, yang mungkin sangat menghambat ketelitian hasil wawancara.
e.       Laju dan materi wawancara sangat dipengaruhi oleh situasi sekitar tempat wawancara.

Sekalipun ada segi-segi kelemahan, namun wawancara masih banyak sumbangannya sebagai metode untuk mendapatkan data. Bahkan dalam proses konseling, wawancara merupakan alat yang sangat pokok.

H. Sifat-sifat Pertanyaan dalam Wawancara.
Pertanyaan-pertanyaan yang digunakan dalam wawancara hendaknya sesuai
dengan kebutuhan :
a.       Pertanyaan yang bersifat mendorong pembahasan dan pemahaman. Contoh: Coba, ceritakan lebih lanjut. Bagaimana menurut pendapatmu.
b.      Pertanyaan yang menarik pemahaman. Yaitu pertanyaan yang mengandung kata karena, oleh sebab...., mengandung sebab akibat.
c.       Pertanyaan yang mendorong penerimaan perasaan.
Contoh : Apakah anda merasa senang ?
d.      Pertanyaan yang mendorong sikap/tingkah laku tertentu, ( pertanyaan yang mendorong, memperluas pandangan/memberi dorongan tentang sesuatu hal),
Contoh : anda jelaskan, bagaimana hal ini bisa terjadi.

I. Kapan sebaiknya Wawancara Diakhiri ?
Suatu wawancara diakhiri dengan memperhatikan beberapa hal :
1.      Bila data/keterangan yang diperoleh sudah cukup/sesuai dengan harapan pewawancara.
2.      Dengan melihat sikap orang yang diwawancarai.
3.      Sebaiknya tidak lebih dari 30 menit.
4.      Karena wawancara dalam konseling tidak cukup hanya satu kali, maka konselor harus tahu waktu dan konselor harus menjaga agar hubungan baik yang tercipta terjaga dengan berjanji kalau konselor masih bersedia melanjutkan wawancara lagi dilain waktu, jika klien masih menghendaki.

J. Hal-hal yang Mempengaruhi Keberhasilan Wawancara.
Berhasil tidaknya wawancara ditentukan oleh kedua belah pihak pewawancara dan
subyek wawancara yaitu tergantung kepada hal-hal sebagai berikut :
1.      Hubungan baik antara pewawancara ( interviewer ) dan subyek wawancara
(interviewee ).
2.      Ketrampilan sosial pewawancara yang meliputi :
*     sikap dalam berbuat dan berbicara
*     sikap tidak ingin menang sendiri
*     nada dan irama berbicara
*     kemampuan untuk mempergunakan dan memanipulasi kata-kata yang tepat dalam berbagai suasana dan situasi

3.      Pedoman wawancara yang harus disususun bersama-sma dan alat untuk mencatat
hasil wawancara itu.


menjadi berita-berita yang dibaca di surat kabar, tabloid, atau majalah adalah hasil kerja para wartawan. Para wartawan memperoleh berita ini dari wawancara dengan para narasumber. Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan berita, fakta, atau data. Wawancara bisa dilakukan secara langsung (face to face) maupun secara tidak langsung (melalui telepon, teleconference, internet, atau surat).
Ada beberapa jenis wawancara yang dikenal di dalam dunia jurnalistik, yaitu:
  • News-peg interview (wawancara berita), yaitu wawancara yang dilakukan untuk memperoleh informasi, pendapat, atau konfirmasi dari narasumber tentang suatu peristiwa.
  • Personal interview (wawancara pribadi), yaitu wawancara yang dilakukan untuk memperoleh data tentang diri dan pemikiran pribadi narasumber.
  • Exclusive interview (wawancara eksklusif), yaitu wawancara yang dilakukan secara khusus oleh wartawan dari satu media  (hanya dengan satu media) tentang masalah tertentu.
  • Casual interview (wawancara sambil lalu), yaitu wawancara yang tidak dilakukan secara khusus. Wawancara ini dilakukan secara kebetulan dan tanpa perjanjian terlebuh dahulu dengan narasumber yang diwawancarai.
  • Man-in-the street interview (wawancara keliling / jalanan), yaitu wawancara yang dilakukan pada beberapa narasumber secara terpisah mengenai suatu masalah atau peristiwa.

Setelah data dan fakta terkumpul, barulah wartawan melakukan tugas selanjutnya, yaitu menulis hasil wawancara tersebut untuk dimuat di
majalah atau surat kabar tempat ia bekerja. Umumnya hasil wawancara itu ditulis dalam bentuk berita. Akan tetapi, hasil wawancara eksklusif sering dituliskan dalam bentuk tanya jawab. Dengan bentuk penulisan ini, pembaca seolah-olah diajak untuk ikut bertanya langsung kepada narasumber.

Karasteristik Berita


Dalam menulis hasil wawancara, seorang wartawan harus berpegang pada karakteristik utama suatu
berita. Yang termasuk dalam karakteristik utama berita itu adalah:
  • Aktual. Berita harus disampaikan secara cepat dan tepat waktu.
  • Faktual. Berita harus berdasarkan kenyataan (fakta) dan bukan imajinasi (fiksi).
  • Penting. Berita harus menyangkut kepentingan orang banyak dan bukan hanya kepentingan pribadi.
  • Menarik. Berita harus menggugah minat orang untuk mau membaca.

Selain
karakteristik berita tersebut, wartawan yang baik juga harus menguasai dan menggunakan rumus umum 5W + 1H dalam menulis hasil wawancara. 5W + 1H ini adalah singkatan dari:
  • What = apa yang terjadi
  • Where = di mana peristiwa itu terjadi
  • When = kapan peristiwa itu terjadi
  • Who = siapa saja yang terlibat dalam peristiwa itu
  • Why = mengapa peristiwa itu terjadi
  • How = bagaimana peristiwa itu terjadi
Menulis hasil wawancara harus dilakukan secara jujur, tidak direkayasa, tidak memutarbalikkan fakta, serta tidak dibumbui dengan imajinasi / khayalan si wartawan.
Meskipun harus menulis hasil wawancara dengan jujur, namun wartawan juga memiliki kewajiban untuk melindungi narasumber yang tidak ingin diketahui identitasnya. Selain itu wartawan pun harus bisa menyimpan informasi yang bersifat off the record dan tidak menuliskannya menjadi berita. Dalam menulis hasil wawacara ini, wartawan tetap harus berpegang teguh pada Kode Etik Jurnalistik.
L.Contoh-contoh Pertanyaan Umum dalam Wawancara
Di bawah ini diberikan daftar pertanyaan umum yang dapat menggali 12 aspek seperti berikut
ini.
Motivasi
Pertanyaan yang dapat menggali aspek motivasi antara lain :
1.      Mengapa anda memutuskan untuk melamar pekerjaan di perusahaan ini ?
2.      Apa yang membuat anda menjadi tertarik dengan perusahaan ini ?
3.      Tanggung jawab apa yang anda anggap penting dalam pekerjaan ?
4.      Tantangan apa yang anda cari dalam pekerjaan ?
5.      Sebutkan dua hal yang memotivasi anda dalam bekerja.
6.      Apa yang dapat memotivasi anda dalam kehidupan pribadi anda ?
7.      Apa yang dapat memotivasi anda dalam menyelesaikan tugas yang sulit ?
8.      Apa yang dapat memotivasi anda agar menjadi sukses dalam pekerjaan ?
9.      Apa alasan anda keluar dari perusahaan sebelumnya ?
10.  Apa yang membuat anda keluar dari perusahaan sebelumnya ?
11.  Selama perjalanan karir anda, posisi mana yang paling anda sukai ?
12.  Mengapa anda ingin mengubah karir ? (bila yang bersangkutan berpindah profesi/karir)
13.  Apa arti bekerja bagi anda ?

Ketahanan Terhadap Tekanan (Stres)
Pertanyaan yang dapat menggali aspek ketahanan terhadap tekanan/stres antara lain :
1.      Apakah anda dapat bekerja di bawah tekanan ?
2.      Pernahkan anda bekerja di bawah tekanan ? Ceritakan bagaimana anda menyikapinya?
3.      Dalam lingkungan kerja seperti apa anda merasa nyaman ? (Terstruktur atau tidak ?)
4.      Seandainya ada konsumen yang marah karena hal yang bukan dilakukan anda, bagaimana   anda menyikapinya ?
5.      Bagaimana anda menyikapi kritik yang diberikan kepada anda ?
6.      Seandainya anda mendapatkan pekerjaan yang tidak anda harapkan, apa yang akan anda lakukan ?
7.      Apa yang anda anggap sebagai hal yang berat untuk dilakukan dalam pekerjaan ?
8.      Seandainya anda dihadapkan dengan dua tugas yang harus diselesaikan pada saat yang bersamaan, apa yang akan anda lakukan ?
9.      Masalah terbesar apa yang pernah anda hadapi ? Bagaimana anda mengatasinya ?

Inisiatif
Pertanyaan yang dapat menggali aspek inisiatif antara lain :
1.      Apa yang anda ketahui tentang perusahaan ini ? Dan darimana serta bagaimana anda
mengetahuinya ?
2.      Kriteria apa yang anda gunakan untuk mengevaluasi perusahaan yang anda harapkan
menjadi tempat kerja anda ?
3.      Ceritakan mengenai pendidikan dan pelatihan yang pernah anda ikuti.
4.      Bagaimana anda mendapatkan pekerjaan selama ini ? (Apakah melalui iklan, referensi,dsb) – untuk yang sudah pernah bekerja

Sikap kerja
Pertanyaan yang dapat menggali aspek sikap kerja antara lain :
1.      Seandainya anda ditempatkan di cabang perusahaan yang jauh dari lokasi anda,
bagaimana anda menyikapinya ?
2.      Seandainya ada pengalihan tanggung jawab pada pekerjaan yang anda pegang,
bagaimana anda menyikapinya ?
3.      Ceritakan mengenai pengalaman kerja anda. (untuk yang sudah bekerja)
4.      Apa tanggung jawab anda pada posisi tersebut ? (untuk yang sudah bekerja)

Kepercayaan Diri
Pertanyaan yang dapat menggali aspek kepercayaan diri antara lain :
1.      Menurut anda, apa definisi/artikesuksesan ? Dan seberapa besar pengaruhnya bagi
anda ?
2.      Menurut anda, apa definisi/artikegagalan ? Dan seberapa besar pengaruhnya bagi anda ?
3.      Jelaskan ukuran/standar kesuksesan bagi anda.
4.      Pekerjaan apa yang telah anda selesaikan dengan sukses ?
5.      Apa peran anda dalam kesuksesan tersebut ?
6.      Bagaimana anda memandang diri sendiri saat ini ? Apakah sudah sukses ?
Kemampuan Berpikir Analitis
Termasuk di dalam kemampuan berpikir analitis adalah “Kemampuan Memecahkan
Masalah” (problem solving)dan “Kemampuan Membuat Keputusan” (decision making).
Pertanyaan yang dapat menggali aspek kemampuan berpikir analitis antara lain :
1.      Masalah tersulit apa yang pernah anda alami ? Apa yang anda lakukan ? Bagaimana
penyelesaiannya ?
2.      Hambatan atau kendala apa yang ditemukan selama kuliah atau belajar ? Bagaimana cara mengatasinya ?
3.      Ceritakan mengenai persoalan yang pernah anda pecahkan.
4.      Ceritakan situasi dimana anda pernah memiliki masalah dengan pengambilan keputusan.
5.      Ceritakan dimana anda harus membuat suatu keputusan.
6.      Ceritakan bagaimana anda pernah memecahkan masalah yang sulit.
7.      Ceritakan mengenai permasalahan yang paling sering anda hadapi dalam pekerjaan.
8.      Apakah anda pernah menyelesaikan suatu permasalahan bersama-sama rekan ? Apa peran anda dalam menyelesaikan masalah tersebut ?
9.      Apakah anda pernah diminta untuk menyelesaikan beberapa tugas dalam suatu waktu? Apa yang anda lakukan ?
10.  Bagaimana anda menyelesaikan suatu permasalahan yang muncul tiba-tiba ?
11.  Bagaimana anda mengidentifikasikan kedatangan suatu masalah ?
12.  Bagaimana anda membuat suatu keputusan penting ?
13.  Bagaimana anda memecahkan masalah ?
14.  Dalam situasi atau kondisi seperti apa, anda memiliki kemungkinan paling besar untuk berbuat kesalahan ?
15.  Keputusan apa yang terasa sulit bagi anda ? Berikan Contohnya !
16.  Menurut anda, faktor apa yang paling menentukan suksesnya seseorang ?
17.  Apa yang anda lakukan saat dihadapkan dengan pengambilan keputusan yang penting?
18.  Apa yang anda lakukan saat kesulitan atau tidak dapat memecahkan persoalan yang anda hadapi ?
19.  Keputusan tersulit apa yang telah anda buat selama tiga tahun terakhir ?
20.  Kapan anda memutuskan untuk berhenti berusaha memecahkan suatu persoalan yang
sulit ?

Kemampuan Pencapaian Keberhasilan (Achievement)
Pertanyaan yang dapat menggali aspek kemampuan pencapaian keberhasilan antara lain :
1.      Apakah anda senang mengerjakan pekerjaan/proyek yang sulit ?
2.      Apakah anda mempunyai prestasi yang dibanggakan ? Ceritakan !
3.      Apakah anda memiliki inisiatif ? Bagaimana anda menunjukkan hal tersebut ? Ceritakan satu contoh inisiatif yang telah anda ambil.
4.      Apakah anda pernah menyelesaikan persoalan yang sulit ? Atau yang sebelumnya anda pikir tidak dapat anda selesaikan ?
5.      Bagaimana anda menunjukkan keinginan (willingness) untuk bekerja ?
6.      Sebutkan prestasi yang pernah anda capai dalam pekerjaan atau masa kuliah/sekolah !
7.      Sebutkan lima pencapaian terbesar dalam hidup anda !
8.      Apa kegagalan terbesar yang pernah anda alami ? Kekecewaan apa yang anda alami ?
9.      Bagaimana anda mengatasi perasaan tersebut ? Dan mengatasi kegagalan tersebut ?
10.  Hal atau lingkungan seperti apa yang paling mendorong anda dalam bekerja ?
11.  Menurut anda, apa tantangan terbesar dalam pekerjaan ?
12.  Sebutkan bagian dari pekerjaan yang paling menantang dan yang paling tidak menantang.
13.  Apakah anda termasuk orang yang berani dalam mengambil risiko ?
14.  Berdasarkan pengalaman anda, ceritakan secara rinci dalam hal apa anda mengambil
risiko untuk menyelesaikan suatu tugas ?
15.  Mengapa anda mengambil risiko tersebut ?
16.  Risiko apa yang anda hadapi saat mengajukan suatu usulan ?
17.  Prestasi apa yang pernah anda dapatkan di sekolah yang tidak dapat anda lupakan ?
18.  Prestasi apa yang pernah anda capai dalam bekerja yang mendapatkan penghargaan dari pimpinan atau perusahaan ? (baik penghargaan lisan ataupun penghargaan tertulis atau  materi)
Aspirasi Diri
Pertanyaan yang dapat menggali aspek aspirasi diri antara lain :
1.      Mata kuliah (mata pelajaran) apa yang paling anda senangi ? Mata kuliah (mata
pelajaran) apa yang paling anda tidak senangi ? Kenapa ?
2.      Apa cita-cita anda ketika lulus sekolah ? Ketika lulus kuliah ?
3.      Apakah anda berniat melanjutkan sekolah ? Berniat melanjutkan kuliah ?
4.      Menurut anda, apakah nilai anda merupakan indikasi terbaik untuk hasil akademik anda ?
5.      Kenapa kami harus memilih anda ?
6.      Bisakah anda menyebutkan lima kelebihan dan lima kekurangan anda ?
7.      Bagaimana pendapat anda mengenai perusahaan ini ?
Kelemahan Diri
Pertanyaan yang dapat menggali aspek kelemahan diri antara lain :
1.      Apakah anda telah mencapai semua target yang telah anda tetapkan ? Bila tidak, mengapa ?
2.      Bagaimana anda mengatasi kegagalan dalam pencapaian target tersebut ?
3.      Kelemahan apa yang muncul saat anda dihadapkan pada tugas yang sulit ?


Sosialisasi
Pertanyaan yang dapat menggali aspek sosialisasi antara lain :
1.      Ceritakan kegiatan anda di waktu senggang.
2.      Kegiatan apa yang anda ikuti di lingkungan anda ?
3.      Seandainya anda menjadi anggota suatu organisasi, maka kegiatan apa dan peran apa
yang akan anda lakukan dalam organisasi tersebut ?
4.      Selain belajar, kegiatan apa saja yang anda ikuti saat masih kuliah atau sekolah ? Posisi apa yang anda pegang ?
Kemandirian
Pertanyaan yang dapat menggali aspek kemandirian antara lain :
1.      Ceritakan keputusan-keputusan penting dalam hidup anda, yang anda anggap sebagai
keputusan anda sendiri. Juga ceritakan keputusan penting yang anda anggap bukan
keputusan anda sendiri.
2.      Mengapa anda memilih jurusan…. ?
3.      Dalam pengambilan suatu keputusan, siapa yang berpengaruh dalam diri anda ?
4.      Dalam hal-hal apa saja orang-orang tersebut anda sertakan ?

Kepemimpinan
Pertanyaan yang dapat menggali aspek kepemimpinan antara lain :
1.      Sebutkan kepribadian yang anda miliki yang mencerminkan kemampuan memimpin.
2.      Menurut anda, kualitas apa yang dibutuhkan seorang pemimpin ?
3.      Apa yang paling menjadi tantangan bagi seorang pemimpin ?
4.      Bagaimana cara anda mendelegasikan suatu tanggung jawab ?
5.      Apakah anda membutuhka pengawas dalam bekerja ?
6.      Bagaimana cara anda membuat suatu rencana kerja ?
7.      Bagaimana cara anda memberikan teguran atau mendisiplinkan bawahan anda ?
8.      Seandainya ada bawahan anda yang melanggar aturan perusahaan, bagaimana anda
menghadapinya ?
9.      Atasan seperti apa yang anda harapkan ?
10.  Seandainya anda kelebihan beban kerja, apa yang akan anda lakukan ?
11.  Bagaimana cara anda untuk memotivasi sesorang ?
12.  Atasan seperti apa yang menurut anda sulit untuk diajak kerja sama ?
13.  Bawahan seperti apa yang menurut anda sulit untuk diajak kerja sama ?
14.  Atasan seperti apa yang menurut anda tidak adil ?
15.  Seandainya anda membuat suatu kebijakan, kemudian bawahan anda banyak yang
menentangnya, bagaimana anda mengatasinya ?

berikut juga salah satu contoh wawancara dengan tema pendidikan
1.      Apa itu pendidikan?
2.      Apakah visi misi yang tersirat dalam definisi pendidikan anda(interviewee) sudah terealisasikan?
3.      Bagaimana cara anda merealisasikannya? Apa yang menjadi kunci utama dalam merealisasikan ide anda?
4.      Apa yang kemungkinan akan menjadi kendala?
5.      Apa kendala utama?
6.      Apa rencana anda untuk mengatasi kendala tersebut?
7.      Apakah sekolah akan gratis?
8.      Bagaimana caranya?
9.      dll…
















MENULIS TEKS PIDATO DAN MENYUNTING TEKS PIDATO

A.    Pengertian Pidato
Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya.
Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan publik / umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir yang baik.

B.     Tujuan Pidato
Pidato umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut ini :
1.      Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan kita dengan suka rela.
2.      Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain.
3.      Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan.



C.    Jenis-Jenis , Macam-Macam , Sifat-Sifat Pidato
Berdasarkan pada sifat dari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi :
1.      Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau mc.
2.      Pidato pengarahan adalah pdato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.
3.      Pidato Sambutan, yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.
4.      Pidato Peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan sesuatu.
5.      Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan.
6.      Pidato Pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban.

D.    Metode Pidato
Teknik atau metode dalam membawakan suatu pidatu di depan umum :
1.      Metode menghapal, yaitu membuat suatu rencana pidato lalu menghapalkannya kata per kata.
2.      Metode serta merta, yakni membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya mengandalkan pengalaman dan wawasan. Biasanya dalam keadaan darurat tak terduga banyak menggunakan tehnik serta merta.
3.      Metode naskah, yaitu berpidato dengan menggunakan naskah yang telah dibuat sebelumnya dan umumnya dipakai pada pidato-pidato resmi.


E.     Persiapan Pidato
Sebelum memberikan pidato di depan umum, ada baiknya untuk melakukan persiapan berikut ini :
1.      Wawasan pendengar pidato secara umum
2.      Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan
3.      Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti.
4.      Mengetahui jenis pidato dan tema acara.
5.      Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato, dsb.


F.      Kerangka Susunan Pidato
Skema susunan suatu pidato yang baik :
1.      Pembukaan dengan salam pembuka
2.      Pendahuluan yang sedikit menggambarkan isi
3.      Isi atau materi pidato secara sistematis : maksud, tujuan, sasaran, rencana, langkah, dll.
4.      Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup, dll)

CARA CEPAT MENULIS PIDATO
Beberapa persiapan untuk menulis pidato.
1. Pola Penyusunan Pidato
Sebuah naskah pidato yang lengkap dan baik memiliki pola sebagai berikut.
a.       Salam pembuka.
b.      Kata-kata sapaan dan penghormatan.
c.       Pembuka isi pidato.
d.      Isi (inti) pidato.
e.       Kesimpulan.
f.       Harapan pembicara terhadap isi pidatonya.
g.      Permohonan maaf jika ada kesalahan.
h.      Doa (dalam suasana khusus dan jika diperlukan).
i.        Salam penutup.




2. Langkah-Langkah Menulis Pidato
Kamu dapat menulis naskah pidato dengan mengikuti langkahlangkah berikut.
a.       Menganalisis pendengarnya, media, waktu, dan tempat yang akan dipakai.
b.      Menentukan tema/judul pidato yang paling menarik bagi pendengar.
c.       Menentukan pokok-pokok pikiran dalam bentuk kerangka pidato.
d.      Mencari bahan dan data pendukung dengan mengutip dari buku, majalah, surat kabar, internet, dan lain-lain.
e.       Mengembangkan kerangka karangan dan data menjadi naskah pidato.
f.       Membaca ulang, menyunting, dan menulis ulang.
Menyunting pidato
Agar pidato yang disampaikan berjalan dengan baik, menarik serta sesuai dengan tujuan, langkah sunting naskah amat diperlukan sehingga efisiensi dan efektivitas pidato akan tercapai. Naskah pidato perlu disunting dari sisi isi, bahasa, maupun penalarannya. Isi naskah pidato perlu dicermati kembali:= kesesuaiannya dengan tujuan pidato, konteks pendengar, dan kegiatan yang dilaksanakan.

Isi pidato juga harus dipastikan kebenarannya, cukup representatif, dan mengandung informasi yang relevan dengan konteks pidato. Sementara itu, penyuntingan terhadap bahasa difokuskan pada aspek diksi, kalimat, dan paragraf, serta gaya bahasa. Ketepatan pilihan kosa kata, kalimat, dan satuan-satuan gagasan dalam paragraf serta gaya bahasa menjadi perhatian utama dalam kegiatan penyuntingan ini.

Di sisi lain, penalaran naskah juga perlu disunting untuk memastikan ketepatan isi naskah yang telah dikembangkan dengan penalaran yang logis dan tepat sesuai dengan kontkes yang ada, terutama audiensnya. Pola induktif, deduktif, atau campuran dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.

g.      Mempublikasikan/menyampaikan dalam bentuk pidato.

3. Penyusunan Bahasa
Untuk menulis pidato yang baik, hendaknya kamu kamu memperhatikan bahasa yang akan digunakan. Gunakanlah bahasa yang efectif, baku, dan mudah dipahami oleh orang lain.
Hindarilah pemakaian bahasa yang berbelit-belik dan usahakan menghindari unsur-unsur bahasa yang bersifat kedaerahan (lokal). Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Maka berikut ini adalah runtutan teks pidato yang lazim dipakai di depan audien saat berpidato
  1. Salam. Saat anda menulis pidato, pastikan  kalimat salam ada di awal teks pidato, salam ini harus disesuaikan dengan keyakinan dan segementasi audien yang ada.
  2. Ucapan Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberi kenikmatan. Ucapan ini lazim harus ada dalam teks pidato saat Anda menulis pidato, mengingat audien adalah umat beragama
  3. Ucapan terima kasih harus ada saat anda menulis pidato. Ucapan terima kasih ini tampak sepele dan tidak memakan banyak paragraf dalam teks pidato Anda, tetapi itu bentuk penghargaan kepada audien yang rela mendengarkan pidato Anda dan kepada panitia yang telah berlelah-lelah mempersiapkan kegiatan pidato Anda. 
  4. Inti gagasan yang ingin Anda sampaikan. Inti gagasan ini harus dicantumkan saat menulis pidato Anda, kecuali jika terbiasa berpidato, Anda cukup menulis garis besar gagasan yang akan dipidatokan. Tetapi jika Anda seorang pemula, menulis pidato ini wajib hukumnya, supaya Anda bisa melihat teks pidato saat lupa dan Anda pun terhindar dari cemoohan audien.
  5. Kesimpulan yang disampaikan meliputi ringkasan inti gagasan yang telah disampaikan. Kesimpulan ini biasanya menghabiskan satu sampai dua paragraph dalam teks pidato. Oleh sebab itu saat Anda menulis pidato, biasakan untuk menulis ringkasan pidato Anda yang simple saja. Hal ini dilakukan untuk membantu audien untuk mengerti maksud gagasan Anda.
  6. Penutup. Saat menulis pidato, jangan lupa untuk menulis kalimat penutup dalam teks pidato Anda. Anda dapat memberi beberapa kata penutup kemudian salam kepada para audien, kalimat penutup ini  menjadi tanda bahwa aktivitas pidato Anda telah usai. Teks pidato yang telah Anda buat harus Anda simpan, supaya bisa Anda sampaikan kembali jika Anda diminta dadakan untuk memberi pidato.

Contoh-contoh Pidato


Contoh pidato sederhana untuk siswa

Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu Guru, serta teman-teman yang saya cintai.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat-Nya pada hari ini kita dapat berkumpul bersama guna mengadakan acara perpisahan sekolah.

Hadirin yang saya hormati, izinkan saya mewakili teman-teman untuk menyampaikan sepatah dua patah kata dalam rangka perpisahan ini.

Selama bersekolah, kami sebagai siswa sangat bangga dan berterima kasih kepada semua guru yang telah mengajar di sekolah ini, yang dengan sangat baik, tidak pernah pilih kasih dalam mendidik, sangat sabar dan tidak kenal lelah dalam membimbing kami. Berkat jerih payah semua guru, kami pun dapat lulus dari SMA ini.

Mudah-mudahan semua guru yang bertugas mengajar di sekolah ini dapat diberikan kesehatan yang baik dan diberi kebahagiaan selalu. Juga untuk teman-teman semua. Sungguh berat rasanya berpisah dengan kalian semua, karena kita sudah bersama 2 selama 3 tahun ini. Saya juga mendoakan teman-teman semua dapat melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, baik universitas, institut, atau akdemi, tingkat diploma atau sarjana, maupun institusi pendidikan lainnya untuk dapat mencapai cita-cita yang selama ini diangan-angankan.

Akhir kata, saya mengucapkan sukses selalu buat teman-teman, doa saya menyertai teman-teman semua. Mohon maaf bila ada sikap ataupun tutur kata yang kurang berkenan, baik yang sengaja mauou tidak kami sengaja. Terima kasih dan selamat malam. Waktu dan tempat saya kembalikan kepada pembawa acara.

Contoh Pidato Upacara Bendera Senin
Assalamulaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah.
Yang terhormat Para PKS dan staf.
Yang terhormat Ibu dan Bapak Guru serta Staf Tata Usaha dan Perpustakaan.
Anak-anakku sekalian yang Bapak sayangi dan banggakan.
#
Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena dengan rahmatnya kita bisa berkumpul ditempat dan waktu yang baik ini.

Shalawat dan salam kita curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, para pengikutnya yang shaleh dan shalehah hingga akhir zaman.

Tidak lupa kita panjatkan doa kepada kedua orangtua kita, ampunilah segala dosa mereka dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi kita semasa kecil dan kepada para guru yang telah memberikan ilmu yang banyak sehingga kita bisa berusaha untuk menjadi orang-orang yang beriman, berilmu, berakhlak mulia dan bertakwa . Mudah-mudahan kasih sayang dan ilmu yang mereka berikan menjadi ilmu yang bermanfaat. Tanpa mereka kita bukan apa-apa…Amin.

Anak-anakku sekalian yang Bapak sayangi dan banggakan,
Kalau di antara kalian yang bertanya, apakah upacara bendera itu? Mungkin kalian sudah tahu jawabannya, yaitu segala tindakan atau gerakan yang dirangkaikan serta ditata dengan tertib dan disiplin dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan memimpin serta membiasakan kesedian dipimpin dan membina kekompakan serta kerja sama dan yang paling penting adalah untuk mengenang jasa para pendiri negara.

Kalau ada yang bertanya lagi, apakah makna upacara bendera sampai kalian harus berpanas-panas? Mungkin juga kalian sudah tahu jawabannya, yaitu tetap memelihara nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme.

Tetapi pertanyaan yang paling besar adalah,
#Apakah kalian sudah menjadi orang yang tertib? #Apakah kalian sudah bisa menjaga amanah untuk menjadi seorang pemimpin? #Apakah kalian sudah bersedia dipimpin untuk menjaga kekompakan dan kerja sama?#Apakah kalian selalu mengingat bahwa apa yang sudah kalian dapatkan sampai hari ini adalah hasil jerih payah dan jasa para pahlawan dan tetap menjaga nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme?
#Bapak harapkan mulai dari sekarang, kalian belajar lebih tertib, mentaati segala peraturan yang berlaku dalam keluarga, sekolah, lingkungan dan agama.
Kemudian kalian belajar lebih disiplin, sholat pada waktunya, mengerjakan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, membuang sampah pada tempatnya.
Kemudian kalian siap belajar menjadi pemimpin, minimal pemimpin untuk dirinya sendiri untuk menjadi anak yang lebih baik dan siap dipimpin dengan menjaga kekompakan dan kerja sama.
Kemudian kalian siap belajar menjaga nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme, menggunakan produk dalam negeri, melestarikan kebudayaan lokal, dan menjaga peninggalan nenek moyang kita.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal baik seperti yang sudah sampaikan tadi.
Anak-anaku sekalian yang Bapak sayangi dan banggakan,
Marilah kita bersama menjalankan amanah tersebut. Terima kasih atas perhatiannya.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Contoh Pidato Anti Narkoba


Assalamu’alaikum Wr Wb
Yang terhormat kepala sekolah
Yang saya hormati Bapak/Ibu Guru serta staf Tata Usaha
Dan teman-teman yang saya cintai

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat-Nya sehingga kita dapat berkumpul disini dan pada hari ini saya akan menyampaikan pidato tentang Narkoba.

Di Indonesia jumlah pengguna narkoba begitu besar, karena lemahnya penegakan hukum di Indonesia para pengedar internasional dapat bekerja sama dengan warga negara Indonesia dan memperoleh keuntungan yang besar. Penyalahgunaan Narkotika dan zat aditif lainnya itu tentu membawa dampak yang luas dan kompleks. Sebagai dampaknya antara lain perubahan perilaku, gangguan kesehatan, menurunnya produktivitas kerja secara drastis, kriminalitas dan tindak kekerasan lainnya.

Penyalahgunaan narkoba dapat dicegah melalui program-program diantaranya mengikuti kegiatan-kegiatan sosial, tidak bergaul dengan pengguna atau pengedar narkoba, tidak mudah terpengaruh ajakan atau rayuan untuk menggunakan narkoba. Pengguna narkoba biasanya lebih didominasi oleh para remaja dan anak sekolah.

Sekolah juga memberikan penyuluhan kepada para siswa tentang bahaya dan akibat dari penyalahgunaan narkoba melalui Guru BP, diskusi yang melibatkan para siswa dalam perencanaan untuk intervensi dan pencegahan penyalahgunaan narkoba di sekolah. Program lain yang cukup penting adalah program waspada Narkotika dengan cara mengenali ciri-ciri siswa yang menggunakan narkoba, mewaspadai adanya tamu yang tak dikenal atau pengedar, melakukan razia dadakan.

Biasanya pengedar maupun pemakai di sekolahh telah paham betul program-program disekolah untuk pencegahan pengguna atau pemakai disekolah, mereke tentu saja mengantisipasinya dengan sebaik yang mereka bisa. Sepintar apapun kiat mereka, ibarat sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh juga. Jurus-jurus jitu menghindari deteksi sekolah memang mereka kuasai, tapi mengingat sifat narkoba yang adiktif dan menutut dosis yang lebih tinggi maka disiplin cara aman akan terkuak juga

Untuk itu marilah kita hindari dan jauhi serta ikut memberantas penggunaan narkoba. Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan apabila ada kesalahan dalam bertutur kata, saya mohon maaf. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih dan saya akhiri.

Wassalamu’alaikum WrWb

0 komentar:

Posting Komentar